Selasa, 26 Juli 2016

PENGUKURAN ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT (2)


PELAKSANAAN
1. Pasang theodolit pada penyangga (triport)
2. Periksa waterpass agar theodolit benar-benar datar
3. Berilah tanda atau titik pada tempat berdirinya theodolit
4. Bidiklah matahari dengan theodolit dan catat waktu saat pembidikan
  (AWAS:  SINAR MATAHARI SANGAT KUAT  YANG BISA MERUSAK MATA, PASANGLAH FILTER PADA LENSA SEBELUM MEMBIDIK MATAHARI)
5. Kuncilah theodolit (skrup Horizontal clamb dikencangkan) agar tidak bergerak
6. Tekan tombol “0 – set” atau “reset” agar angka di layar (HA = Horizontal Angle) menunjukkan 0 0 0
7. Hitung sudut/arah kiblat dan azimuth matahari dengan rumus yang telah ada
8. Buka kunci Horizontal Angle
9. Ukurlah sesuai dengan nilai Azimuth dengan mengikuti petunjuk arah berikut:
10. Gambar 1 dan 2 menunjukkan matahari disebelah Utara kota/tempat. Putar sesuai dengan nilai Azimuth, maka theodolit langsung mengarah ke titik Utara, kemudian tekan tombol R/L
11. Gambar 3 dan 4 menunjukkan matahari disebelah Selatan kota/tempat. Putar sesuai dengan nilai Azimuth, maka theodolit menghadap ke Selatan, kemudian putar theodolit 180 derjat agar theodolit menghadap ke Utara lalu tekan tombol R/L
12. Putarlah theodolit ke kiri (Barat) sesuai dengan besar sudut kiblat dan turunkan sasaran theodolit hingga menyentuh tanah kira-kira 5 m dari theodolit lalu berilah tanda titik pada sasaran tersebut
13. Putar theodolit 180 derjat kemudian lakukan pembidikan ke tanah dan beri juga tanda titik
14. Hubungkan kedua titik, itulah ARAH KIBLAT untuk tempat yang bersangkutan

Tidak ada komentar: