Budayakan 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama Integritas Profesionalitas Inovasi Tanggung Jawab dan Keteladanan
Senin, 27 Agustus 2018
Minggu, 26 Agustus 2018
Program Direktif Kementerian Agama
Menteri Lukman memaparkan sejumlah Program Direktif Menteri Agama yang harus dilaksanakan tahun ini.
Ada 11 poin yang dibeberkan Lukman, di antaranya layanan e-government dan sejumlah program khusus.
Ada 11 poin yang dibeberkan Lukman, di antaranya layanan e-government dan sejumlah program khusus.
“E-government terutama layanan online, saya wanti-wanti betul.
Penggunaan perangkat elektronik ini, menurut Lukman, untuk membangun efisiensi dan transparansi. “Tidak ada lagi titip-menitip absensi. Saya berharap di Kanwil-Kanwil dan kampus-kampus agar memasifkan penggunaan aplikasi online untuk urusan apa pun dalam rangka efisiensi,” tegasnya.
Selanjutnya, Lukman memaparkan sejumlah program khusus seperti Sapa, Salam, Nyantri, Ngopi, Berkah, Bina Kawasan dan Guru Kunjung, Mengaji, dan Halal Indonesia.
Sapa adalah singkatan dari sarapan bersama seluruh agama. Menteri Agama meminta para pejabat teras Kemenag agar menyapa kembali semua penyuluh agama. “Ini pesan khusus kepada para Kakanwil, Kakanmenag, seluruh jajaran Kementerian Agama, dan saya sendiri selaku Menteri Agama,” kata Lukman.
Menurut alumnus Pondok Modern Gontor itu, para penyuluh agama berada di garda terdepan. Mereka butuh disapa secara intens. Tidak hanya terkait dengan perkembangan informasi, tapi juga sebagai dukungan komunikasi Kementerian Agama pada mereka.
Lukman juga mewanti-wanti Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjaga netralitas di tahun politik. Semua jajaran Kemenag harus sadar diri bahwa mereka adalah ASN, harus pandai-pandai menempatkan diri di tahun politik ini.
Program selanjutnya adalah Salam atau silaturahim lembaga keagamaan. Menteri Agama meminta jajarannya agar menggencarkan silaturahim ke sejumlah ormas, majelis agama, maupun tokoh agama. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan kinerja dan penyerapan aspirasi yang berkembang di masyarakat.
Kemudian program Nyantri. Dalam program ini, Kementerian Agama akan memagangkan para siswa dan mahasiswa di pondok pesantren. Menurut Lukman, pelajar berbeda dengan santri. Di pondok pesantren, para santri tidak hanya menimba ilmu tapi juga mengasah keterampilan dan kepekaan sosial. Kedua hal ini penting dalam mewujudkan kerukunan sosial di tengah-tengah masyarakat.
“Karakter santri adalah karakter yang mendamaikan. Kita tidak pernah mendengar atau membaca sejarah ada santri yang tawuran. Bahkan dalam pertandingan olahraga atau sepakbola misalnya, tak pernah terdengar ada santri membuat kerusuhan,” ungkapnya.
“Karena santri memiliki kesadaran tinggi bagaimana esensi agama itu harus betul-betul mewujud dalam kehidupan,” tegas menteri yang pernah nyantri pondok pesantren itu.
Ada pula Ngopi, ngobrol pendidikan Islam. Dengan bahasa yang lebih populer, ngaji soal pendidikan Islam. Kemudian Berkah, belajar rahasia nikah. Kemenag secara serius akan membenahi pendidikan pranikah dan program perkawinan.
Sebab, Lukman mengaku cukup prihatin dengan makin maraknya angka perceraian, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan hal-hal yang mendegradasi sakralitas pernikahan.
Program Mengaji atau mengasah jati diri Indonesia berbentuk forum dialog dengan tokoh agama atau tokoh masyarakat. Forum ini dibentuk untuk membicarakan berbagai hal yang berkembang di masyarakat. Terutama yang terkait dengan keindonesiaan di tengah kompleksitas kehidupan yang semakin kompetitif.
Sementara Halal Indonesia merupakan salah satu core (program utama) Kementerian Agama yang melahirkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Dengan kehadiran BPJPH ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat terkait produk-produk halal.
Lukman meminta pelaksanaan program-program Menteri Agama yang bersifat direktif ini agar dilaksanakan secara merata walau tidak harus berimbang.
“Setidaknya ada presentasi dari setiap kawasan untuk melaksanakan program-program ini dengan penyesuaian berdasarkan kondisi masing-masing wilayah,” ia menandaskan.
Kakanwil: Humas corong terdepan membangun Citra Kementerian
Pesan Kakanwil H. Hendri , S. Ag., M.Pd pada pembukaan rakor kehumasan Minggu, 26/8 di Aula Amal Baki II Kanwil:1. Melakukan peliputan, pendokumentasian, publikasi terhadap program dan kegiatan
2. Melaksanakan layanan data & informasi
3. Meningkatkan pengelolaan TIK, jaringan VPN, vidio conference, web, situs & email
4. Menjadi penghubung kegiatan kemenag dengan instansi lain spt SKPD, DPRD serta pemangku kepentingan.
Untuk itu diharapkan peran serta humas dalam membangun citra kementerian agama agar terbangun citra positif di tengah-tengah masyarakat dengan menyampaikan a.l. 10 Inovasi Penyelenggaraan haji, 8 Area perubahan dan program direktif kementerian agama.
Rabu, 22 Agustus 2018
Selasa, 21 Agustus 2018
Kamis, 09 Agustus 2018
Rabu, 01 Agustus 2018
Menghidupkan Budaya Gotong Royong
Langganan:
Postingan (Atom)