Senin, 23 Mei 2022

Kajian Tafsir Edisi 8: Surah Al-Baqarah ayat 1 "Huruf Muqaththa'ah"

 Sabtu, 14/5

Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 1

الۤمّۤ ۚ
Alif Lām Mīm.4)

TAFSIR TAHLILI
(1) Alīf Lām Mīm. Ayat pertama surah Al-Baqarah ini terdiri dari huruf-huruf lepas. Sebagaimana pada surah-surah Makkiyah banyak yang dibuka dengan huruf-huruf lepas seperti Alīf Lām Rā, Alīf Lām Mīm Rā, Ḥā Mīm, Ṭā Hā, Kāf Hā Yā ‘Aīn Ṣād, dan lain-lain.
Surah-surah yang dimulai dengan huruf-huruf singkatan (muqaṭṭa‘ah) semuanya berjumlah 29 surah. Selengkapnya sebagai berikut: al-Baqarah dengan Alīf Lām Mīm, Āli ‘Imrān dimulai dengan Alīf Lām Mīm, al-A‘rāf dimulai dengan Alīf Lām Mīm Ṣād, Yunus dengan Alīf Lām Rā, Hūd dengan Alīf Lām Rā, ar-Ra‘d dengan Alīf Lām Mīm Rā; Ibrāhīm dengan Alīf Lām Rā; al-Ḥijr dengan Alīf Lām Rā; Maryam dengan Kāf Hā Yā ‘Aīn Ṣād; Ṭāhā dengan Ṭā hā; asy-Syu‘arā′ dengan Ṭā Sīn Mīm; an-Naml dengan Ṭā Sīn; al-Qaṣaṣ dengan Ṭā Sīn Mīm; al-‘Ankabūt dengan Alīf Lām Mīm; ar-Rūm dengan Alīf Lām Mīm, Luqmān dengan Alīf Lām Mīm, as-Sajdah dengan Alīf Lām Mīm, Yasin dengan Yā Sīn; Ṣād dengan Ṣād; al-Mu′min dengan Ḥā Mīm; Fuṣṣilat dengan Ḥa Mīm; asy-Syūrā dengan Ḥā Mīm; az-Zukhruf dengan Ḥā Mīm; ad-Dukhān dengan Ḥā Mīm; al-Jāṡiyah dengan Ḥā Mīm; al-Aḥqāf dengan Ḥā Mīm; Qāf dengan Qāf; dan al-Qalam dengan Nūn. Huruf yang disebutkan ini berjumlah 14 huruf, yaitu setengah dari huruf hijaiyah. Huruf-huruf ini adalah huruf-huruf yang banyak terpakai dalam bahasa Arab. Huruf-huruf ini ada yang disebutkan berulang-ulang.
Ada dua hal yang perlu dibicarakan tentang huruf-huruf abjad yang disebutkan pada permulaan beberapa surah dari Al-Qur′an itu, yaitu apa yang dimaksud dengan huruf ini, dan apa hikmahnya menyebutkan huruf-huruf ini.
Tentang soal pertama, maka para mufasir berlainan pendapat:
1. Ada yang menyerahkan saja kepada Allah, dengan arti mereka tidak mau menafsirkan huruf-huruf itu. Mereka berkata, “Allah saja yang mengetahui maksudnya.” Mereka menggolongkan huruf-huruf itu ke dalam golongan ayat-ayat mutasyābihāt.
2. Ada yang menafsirkannya. Mufasir yang menafsirkannya ini berlain-lain pula pendapat mereka:
a. Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah isyarat (singkatan dari kata-kata), umpamanya Alif Lām Mīm. Maka Alif adalah singkatan dari “Allah”, Lam singkatan dari “Jibril”, dan Mīm singkatan dari Muhammad, yang berarti bahwa Al-Qur′an itu datangnya dari Allah, disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad. Pada Alīf Lām Rā, Alif singkatan dari “Ana”, Lam singkatan dari “Allah” dan Ra singkatan dari “ar-Raḥmān”, yang berarti “Aku Allah Yang Maha Pengasih.”
b. Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah nama dari surah yang dimulai dengan huruf-huruf itu.
c. Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan huruf-huruf abjad ini adalah huruf-huruf abjad itu sendiri. Maka yang dimaksud dengan Alif adalah “Alif”, yang dimaksud dengan Lam, adalah “Lam”, yang dimaksud dengan Nūn adalah “Nun”, dan begitu seterusnya.
d. Huruf-huruf abjad itu untuk menarik perhatian. Ada mufasir yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad ini didatangkan oleh Allah pada permulaan beberapa surah Al-Qur′an untuk menarik perhatian. Memulai pembicaraan dengan huruf-huruf abjad adalah suatu cara yang belum dikenal oleh Bangsa Arab pada waktu itu, karena itu maka hal ini menarik perhatian mereka.
e. Untuk tantangan. Menurut para mufasir ini, huruf-huruf singkatan itu disebut Allah pada permulaan beberapa surah dari Al-Qur′an, hikmahnya adalah untuk “menantang”. Tantangan itu bunyinya kira-kira begini: Al-Qur′an itu diturunkan dalam bahasa Arab, yaitu bahasa kamu sendiri, yang tersusun dari huruf-huruf singkatan, seperti Alīf, Lām Mīm Rā, Kāf Hā Yā ‘Aīn Ṣād, Qāf, Ṭā Sīn dan lain-lain. Maka kalau kamu tidak percaya bahwa Al-Qur′an datangnya dari Allah dan kamu mendakwakan datangnya dari Muhammad, yakni dibuat oleh Muhammad sendiri, maka cobalah kamu buat ayat-ayat yang seperti ayat Al-Qur′an ini. Kalau Muhammad dapat membuatnya tentu kamu juga dapat membuatnya”
Maka ada “penantang”, yaitu Allah, dan ada “yang ditantang”, yaitu bangsa Arab, dan ada “alat penantang”, yaitu Al-Qur′an. Sekalipun mereka adalah orang-orang yang fasih berbahasa Arab, dan mengetahui pula seluk beluk bahasa Arab menurut naluri mereka, karena di antara mereka itu ada pujangga-pujangga, penyair-penyair dan ahli-ahli pidato, namun demikian mereka tidak bisa menjawab tantangan Al-Qur′an dengan membuat ayat-ayat seperti Al-Qur′an. Ada juga di antara mereka yang memberanikan diri untuk menjawab tantangan Al-Qur′an itu, dengan mencoba membuat kalimat-kalimat seperti ayat-ayat Al-Qur′an itu, tetapi sebelum mereka ditertawakan oleh orang-orang Arab itu, lebih dahulu mereka telah ditertawakan oleh diri mereka sendiri.

----------
Disalin dari aplikasi Qur'an Kemenag Android (https://play.google.com/store/apps/details...)


Tidak ada komentar: