Budayakan 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama Integritas Profesionalitas Inovasi Tanggung Jawab dan Keteladanan
Senin, 26 Agustus 2024
Selasa, 20 Agustus 2024
FILOSOFI ABS SBK SM AM
Falsafah "Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah, Adaik Mangato Adat Mamakai" adalah prinsip dasar dalam kehidupan masyarakat Minangkabau yang menggabungkan nilai-nilai adat dengan ajaran Islam. Berikut penjelasannya:
- Adat Basandi Syara' (Adat bersendi Syara'):Ini berarti bahwa adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat Minangkabau harus sejalan dengan hukum syariat Islam. Segala adat yang dijalankan oleh masyarakat harus didasarkan pada aturan-aturan agama Islam, sehingga tidak ada konflik antara adat dan agama.
- Syara' Basandi Kitabullah (Syara' bersendi Kitabullah):Prinsip ini menegaskan bahwa syariat yang menjadi dasar adat tersebut bersumber dari Kitabullah, yakni Al-Qur'an. Dengan kata lain, hukum-hukum agama yang menjadi pedoman dalam kehidupan masyarakat Minangkabau adalah yang sesuai dengan ajaran Al-Qur'an dan Hadis.
- Syara' Mangato, Adat Mamakai (Syara' berkata, adat memakai):Ungkapan ini berarti bahwa syara' menetapkan aturan-aturan, dan masyarakat secara adat wajib mematuhinya. Adat ini menjadi hukum sosial yang dipatuhi dan diikuti dalam kehidupan sehari-hari. Setiap keputusan adat adalah hasil kesepakatan bersama yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab oleh masyarakat.
Falsafah ini mencerminkan sinergi yang harmonis antara adat Minangkabau dengan ajaran Islam, sehingga keduanya saling menguatkan dan menjadi pedoman dalam kehidupan sosial, budaya, dan spiritual masyarakat.
Jumat, 16 Agustus 2024
KHUTBAH JUM'AT: MERDEKA DARI PENJAJAHAN MODERN
MUQADDIMAH
PUJI SYUKUR & SHALAWAT
TAUSHIYYAH TAQWA
TEMA MELEPASKAN DIRI DARI PENJAJAHAN MODERN
DASAR: QS. IBRAHIM AYAT 7; QS. FUSHILAT AYAT 30; QS. AL-AHQAF AYAT 13; QS. AN-NAHL AYAT 36, 97; QS. AL-QASHASH AYT 77
1. MENSYUKURI NIKMAT KEMERDEKAAN
2. MEMANTAPKAN TAUHID & ISTIQAMAH MENJALANKAN KEYAKINAN
3. MEMBANGUN KEHIDUPAN YANG MAJU, SEIMBANG DAN SELAMAT DUNIA & AKHIRAT
4. MELEPASKAN DIRI DARI KEBODOHAN, KEMISKINAN MENUJU NEGARA MAJU DAN MANDIRI
Kamis, 15 Agustus 2024
MASJID ASASI MENUJU AMPERA 2024
Kamis,(15/8)
AMPERA Tahun 2024
(Anugerah Masjid Percontohan Tahun 2024)
"Mengenal Bangunan Cagar Budaya
Bagi setiap peminat wisata religius patut mengunjunginya & menyempatkan sholat sunat tahiyyatul masjid 2 rakaat merasakan kesejukan & aura perjuangan para pendiri di awal dulu.
Masjid Asasi adalah masjid tertua dan pertama di Nagari Gunuang, bahkan masjid pertama di Padang panjang. Dikategorikan sebagai tertua kedua di Minangkabau. Masjid ini sebelumnya adalah surau yang dikenal dengan surau gadang yang didirikan pada tahun 1685. Kemudian dihibahkan menjadi Masjid Asasi pada tahun 1702. Ukiran yang menghiasi dinding masjid ini terdiri dari 3 (tiga) aliran yang berbeda yaitu Hindu, China dan Minangkabau. Selain tempat ibadah, Masjid Asasi juga difungsikan untuk berbagai tradisi adat di Nagari Gunuang, juga pusat kajian ilmu-ilmu agama dan pembinaan ibadah oleh Perguruan Thawalib Gunuang. Dahulunya di sinilah awal sistem pendidikan madrasah dimulai dari kajian agama sistem halaqah berbasis masjid, yang kemudian melahirkan madrasah thawalib gunuang dengan pimpinan pertama Buya H. Syu'ib El Yutusi Tahun 1921.
Langganan:
Postingan (Atom)