Senin, 14 Oktober 2024

Cegah Perkawinan Anak, KUA Kecamatan Padang Panjang Timur Gelar BRUS di MAN 1 Kota Padang Panjang

 


Cegah Perkawinan Anak, KUA Kecamatan Padang Panjang Timur Gelar BRUS di MAN 1 Kota Padang Panjang

Padang Panjang, 14 Oktober 2024 – Dalam upaya mencegah perkawinan anak, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Padang Panjang Timur bekerjasama dengan Madrasah mengadakan program BRUS (Bimbingan Remaja Usia Nikah). Kegiatan ini resmi dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Panjang, H. Mukhlis, M.Ag, pada hari Senin di MAN 1 Kota Padang Panjang.

Kepala KUA Kecamatan Padang Panjang Timur, M. Nur, S.Ag dalam laporannya menyampaikan bahwa BRUS diselenggarakan sebagai bentuk persiapan bagi para remaja untuk menjadi generasi yang sehat dan berkualitas, sekaligus mencegah mereka dari perkawinan anak, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan tawuran. Kegiatan ini disambut baik oleh Kepala MAN 1 Kota Padang Panjang, Lainah, M.Pd, yang menyatakan bahwa kerjasama ini selaras dengan program Pelajar Pancasila Rahmatan Lil'alamin yang dicanangkan oleh madrasah.

Dalam acara tersebut, hadir sebagai narasumber para fasilitator yang telah mengikuti pelatihan teknis di Jakarta, serta perwakilan dari tenaga kesehatan dan Kepolisian. Salah satu fasilitator, Wahyu Salim, memberikan gambaran tentang materi yang akan disampaikan selama kegiatan BRUS, di antaranya:

  • Mengenal Potensi Diri ("Man Ana?")
  • Problematika Remaja Zaman Sekarang
  • Membangun Jembatan Harapan
  • Mengelola Emosi
  • Komunikasi Efektif
  • Pengambilan Keputusan

Selain itu, peserta juga akan mendapatkan materi tambahan seperti moderasi beragama, pencegahan stunting, KDRT, serta penyuluhan hukum.

Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas XII dalam beberapa angkatan. Diharapkan, melalui program BRUS ini, para siswa dapat lebih siap menghadapi tantangan masa depan dan mampu meraih cita-cita mereka dengan gemilang.

Acara didahului penandatangan perjanjian kerjasama antara KUA Kec. Padang Panjang Timur dengan MAN 1 Kota Padang Panjang disaksikan oleh Kepala Kankemang Kota Padang Panjang, Camat Padang Panjang Timur, Kapolsek diwakili Babin Kamtibmas, Kepala Puskesmas, Kasi Penmad, Pengawas Madrasah, Penyuluh Agama dan dihadiri oleh para majelis guru dan seluruh siswa/i MAN 1 Kota Padang Panjang.

Wahyu Salim salah satu fasilitator BRUS memberikan coaching clinic kepada siswa MAN 1 tentang materi yang akan disampaikan, tujuan dan komitmen kontrak belajar peserta untuk mengikuti kegiatan BRUS dengan sungguh-sungguh sekaligus perkenalan dengan tim fasilitator. Kegiatan ditutup dengan pembagian doorprize, siswa antusias menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, KUA Kecamatan Padang Panjang Timur berharap para remaja di wilayah tersebut dapat terhindar dari perkawinan anak dan berbagai permasalahan remaja lainnya, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan berkualitas. UWaS

Jumat, 04 Oktober 2024

SEMANGAT UKHUWWAH

 


SEMANGAT UKHUWWAH 

Wahyu Salim ( Ketua PCM X Koto/Penyuluh Agama )

Padang Panjang, Semangat ukhuwah di kalangan warga Persyarikatan Muhammadiyah merupakan landasan penting dalam membangun solidaritas dan persatuan di antara anggotanya. Ukhuwah, yang berarti persaudaraan, memiliki makna yang mendalam dalam konteks Islam dan menjadi pilar utama dalam menjalankan misi Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah.

Konsep Ukhuwah dalam Islam

Dalam Al-Quran, Allah menegaskan pentingnya ukhuwah dengan menyatakan bahwa orang-orang beriman adalah bersaudara (QS Al-Hujurat: 10). Ayat ini menekankan bahwa meskipun terdapat perbedaan pandangan dan latar belakang, persaudaraan di antara umat Islam harus tetap terjaga. Dalam konteks Muhammadiyah, semangat ukhuwah ini diharapkan dapat mengatasi perbedaan dan memperkuat ikatan antar anggota.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam tulisannya “Menguatkan Ukhuwah Muhammadiyah” pernah menyampaikan bahwa Muhammadiyah sebagi gerakan dan organisasi Islam juga akan kokoh jika dibangun atas dasar ukhuwah. Bagi warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah di seluruh struktur dan lingkungan hendaknya praktikkan ajaran ukhuwah itu dalam kehidupan organisasi, selain di rumah, masyarakat, serta dalam kehidupan umat dan bangsa sebagaimana terkandung dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM).

Kembangkan sikap ta’aruf, ta’awun, tasamuh, tarahum, dan segala nilai kebajikan yang membangun ukhuwah di tubuh Persyarikatan sehingga satu sama lain merasa bersaudara seiman, seorganisasi,  dan seperjuangan.

Praktik Ukhuwah di Muhammadiyah

  1. Ta'aruf (Saling Mengenal): Anggota Muhammadiyah diajak untuk saling mengenal satu sama lain, sehingga tercipta rasa saling percaya dan menghargai. Proses ta'aruf ini penting untuk membangun hubungan yang harmonis.
  2. Ta'awun (Saling Membantu): Semangat saling membantu dalam berbagai aspek kehidupan, baik sosial maupun spiritual, menjadi salah satu cara untuk memperkuat ukhuwah. Anggota diharapkan untuk saling mendukung dalam kegiatan dakwah dan amal sosial.
  3. Tasamuh (Toleransi): Dalam menghadapi perbedaan pendapat, sikap tasamuh sangat diperlukan. Anggota Muhammadiyah diajarkan untuk toleran terhadap pandangan yang berbeda, sehingga konflik dapat diminimalisir.
  4. Tarahum (Kasih Sayang): Mengembangkan rasa kasih sayang antar sesama anggota adalah kunci untuk menciptakan suasana yang damai dan harmonis. Hal ini mencakup perhatian terhadap kebutuhan dan kesulitan yang dialami oleh anggota lain.

Tantangan dalam Mempertahankan Ukhuwah

Meskipun semangat ukhuwah sangat ditekankan, tantangan tetap ada. Perbedaan pandangan politik atau ideologi terkadang dapat memicu ketegangan di antara anggota.

Mari kita renungkan dan patuhi ketulusan pesan Ayahanda Haedar Nassir agar setiap warga persyarikatan Muhammadiyah menjauhi hal-hal yang menyebabkan retak, konflik, dan pecah-belah di seluruh lingkungan Muhammadiyah. Perbedaan politik dan hal-hal lain yang bersifat pandangan atau orientasi tindakan jangan menjadikan centang-perenang di dalam Persyarikatan.

Tumbuhkan sikap rendah hati, kasih sayang, toleran, dan sifat-sifat terpuji yang memperkokoh ukhuwah sesama keluarga besar Muhammadiyah. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan menghindari tindakan yang dapat merusak persatuan.

Kesimpulan

Semangat ukhuwah di kalangan warga Persyarikatan Muhammadiyah sangat penting untuk mencapai tujuan bersama dalam dakwah dan pelayanan kepada masyarakat. Dengan mengamalkan prinsip-prinsip ukhuwah seperti ta'aruf, ta'awun, tasamuh, dan tarahum, anggota Muhammadiyah dapat memperkuat ikatan persaudaraan mereka. Dalam menghadapi tantangan, sikap toleran dan kasih sayang harus tetap dijunjung tinggi agar ukhuwah tetap terjaga dan berkembang dengan baik. Wallahu A’lam