Senin, 14 Maret 2016

REFLEKSI MUZAKARAH ULAMA DI PADANG PANJANG: DEKLARASI SERAMBI MEKKAH


Sejak dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumatera Barat Prof. DR. H. Irwan Prayitno, M. Sc, Jum'at malam 11 Maret 2016 di Hotel Syariah Flamenggo Padang Panjang, muzakarah ulama se- Sumatera Barat berlangsung penuh dinamika, semangat, sukses dan lancar  sampai lahirnya Deklarasi Serambi Mekah yang dibacakan pada acara Penutupannya. Dihadiri oleh sesepuh Ulama Sumatera Barat a.l Prof. DR. H. Amir Syarifuddin, Prof. DR. H. Adi Syafri, DR. H. Syofwan Karim, Kakanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, Kepala Kemenag Kab/Kota se-Sumatera Barat dan tokoh ulama lainnya. Diawali dengan pengukuhan kepengurusan MUI Sumatera Barat Periode 2015-2020 oleh Ketua MUI Pusat KH. DR. Zainud Tauhid.

dilanjutkan paparan Langkah & Strategi BNN Sumatera Barat dalam mengatasi pemberantasan dan Penyebaran Narkotika di Sumatera Barat oleh Ketua BNN Sumatera Barat Pak Asy'ari. 3 Topik yang dibahas pada Muzakarah ini yaitu:
1. Upaya Mengatasi LGBT oleh DR. H. Amir Syah Wasekjen MUI Pusat; sumando urang awak.
2. Syi'ah dan Bahayanya oleh H. Zulhamdi, Lc, MA MUI Kota Padang Panjang
3. Kedudukan Imam dalam Masyarakat oleh H. Gusrizal Gazahar, Lc, M. Ag Ketua MUI Sumatera Barat.
Akankah Deklarasi Serambi Mekkah yang dihasilkan dari MUzakarah Ulama ini mendatangkan Kesatuan Ulama & Umara dalam mengatasi Kedangkalan Aqidah dan Kemerosotan Moral Ummat di Bumi Minangkabau yang bersendikan ABS-SBK ini atau masih berupa semboyan-semboyan belaka???



Tidak ada komentar: