Rabu, 02 April 2025

Refleksi Diri Idul Fitri 1446 H: Ujian Sesungguhnya Baru Dimulai

 



Refleksi Diri Idul Fitri 1446 H: Ujian Sesungguhnya Baru Dimulai

Idul Fitri telah tiba, menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan. Selama sebulan penuh, kita telah berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas ibadah—menjaga shalat berjamaah, memperbanyak tilawah Al-Qur'an, menegakkan shalat malam, serta giat berdakwah. Namun, setelah gema takbir berkumandang dan kebahagiaan Idul Fitri dirayakan, ujian yang sesungguhnya baru saja dimulai: ujian istiqamah.

Betapa sering kita merasakan bahwa semangat ibadah yang begitu kuat selama Ramadhan mulai menurun satu per satu. Shalat berjamaah yang dulunya terasa ringan, kini mulai tergantikan dengan kesibukan berlebaran dan bersilaturahim. Tilawah Al-Qur’an yang setiap hari menemani waktu-waktu kita, mulai terabaikan. Shalat malam yang terasa nikmat selama Ramadhan, kini terasa berat dilakukan. Bahkan semangat berbagi, kajian ilmu dan dakwah pun perlahan mulai meredup, digantikan oleh euforia Idul Fitri dan aktivitas duniawi lainnya.

Namun, kita berharap bahwa semua kesibukan silaturahim yang kita jalani dalam perjalanan mudik berkilo-kilo & tradisi halal bi halal juga menjadi bagian dari amal yang diterima di sisi Allah SWT. Semoga setiap kunjungan, setiap jabat tangan, dan setiap senyum yang kita berikan kepada sesama menjadi ladang pahala yang membalas kekurangan kita dalam ibadah lainnya. Sebab silaturahim adalah ibadah yang juga memiliki keutamaan besar dalam Islam.

Kini, tantangan bagi kita adalah bagaimana mempertahankan semangat ibadah pasca-Ramadhan. Kita memohon kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk tetap taat, bersyukur, dan sabar dalam menghadapi godaan serta kesibukan dunia yang seringkali membuat kita lalai. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita agar tetap istiqamah dalam kebaikan, tidak hanya saat Ramadhan, tetapi sepanjang hidup kita. Karena sesungguhnya, perjuangan menuju ridha dan surga Allah SWT tidak berhenti di akhir Ramadhan, melainkan terus berlangsung hingga akhir hayat.

Taqabbalallahu minna wa minkum. Semoga kita termasuk hamba-hamba yang terus berjuang di jalan Allah, menjaga keimanan dan keistiqamahan hingga akhir hayat. Aamiin.

UWaS

Tidak ada komentar: