Ia akan keluar dari zona nyaman kegiatan-kegiatan yang sudah terstruktur di masyarakat seperti majelis ta'lim & ceramah-ceramah dengan melakukan terobosan membentuk kelompok binaan baru dengan ide kreatif & inovatif, seperti pendampingan pada korban kekerasan seksual, KDRT, pasien yang akan dioperasi, Lembaga Pemasyarakatan, Panti Jompo, Masyarakat Miskin/Terbelakang, Komunitas-Komunitas, Mediasi di Luar Pengadilan, Pecandu Narkoba dsb.
Selanjutnya ia bisa mempromosikan "proyek" bimbingan penyuluhan melalui berbagai media; media tulis, cetak, elektronik, medsos ataupun dengan aksi/praktek nyata.
Salah satu aksi nyata yang bisa dilakukan antara lain dengan turun langsung berinteraksi dengan masyarakat pada momen tertentu seperti memberikan penyuluhan pada lembaga pemerintahan di saat warga antri menunggu layanan, penyuluh meminta waktu beberapa saat untuk menyampaikan materi penyuluhannya secara singkat tapi bermamfaat & menjawab beberapa pertanyaan warga tentang berbagai hal. Juga pada saat pelaksanaan posyandu balita, posyandu lansia, di tempat wisata ataupun pangkalan-pangkalan ojek atau berkolabirasi dengan penyuluh pertanian membina kelompok tani/ternak.
Atau bisa juga langsung di pasar atau terminal berinteraksi dengan penjual, pembeli, penumpang atau para sopir. Di sini penyuluh menyampaikan materi penyuluhan ttg jual beli, baca tulis Al-Qur'an, tata cara wudhu, sholat bagi musafir, naik kendaraan dsb.
Pada prinsipnya penyuluh tidak akan kehilangan akal & ide kreatif. Dimana saja, kapan saja bimbingan penyuluhan itu bisa dilakukan. Asalkan penyuluh mau "bergerak".
#penyuluhagamabergerak
##PAI
#khidmat agar ummat selalu thaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar