Kamis, 29 Oktober 2020

Taushiyyah Diri: Meneladani Sifat Mulia Rasulullah SAW

 


*Taushiyyah Diri di Momentum Kelahiran Nabi Muhammad SAW 1442 H*

Assalamualaikum Wr. Wb., 

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على رسول الله صلى الله عليه وسلم 

Momentum Kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW 12 R. Awwal 1442 H ini mari kita teladani dan tiru sifat mulia & utama beliau:

1. Al-Shiddiiq (الصديق), artinya benar; berkata dan bertingkah laku dengan benar.

2. Al-Amaanah (الأمانة), artinya dapat dipercaya; dalam segala hal  kebaikan dapat dipercaya.

3. Al-Fathanah (الفطنة), artinya cerdas; dapat memahami segala sesuatu dengan cepat, tepat & benar. 

4. At-Tabliigh (التبليغ), artinya menyampaikan kebenaran risalah Islam kepada siapa saja dan kapan saja.

Keempat sifat di atas adalah sifat yang wajib ada pada diri seorang Rasul; lawannya adalah sifat yg mustahil ada pada rasul yang harus kita jauhi dan tinggalkan:

1. Al-Kizb (الكذب), artinya dusta; perbuatan dusta atau bohong sekali2 janganlah kita lakukan, sepahit apapun sampaikan kebenaran dengan santun penuh hikmah.

 2. Al-Khiyaanah (الخيانة), artinya berkhianat; menyalahi kepercayaan yang diberikan seseorang.

3. Al-Jahl (الجهل), artinya bodoh; tidak mau tahu kebaikan utk diri dan lingkungan, obatnya adalah belajar sungguh2 dan mengamalkan pengetahuan dalam kehidupan. 

4. Al-Kitmaan (الكتمان), artinya menyembunyikan; menyembunyikan kebenaran dan tidak mau menyampaikan kebenaran itu kepada orang lain  baik disebabkan oleh pengecut atau ingin mendapatkan keuntungan pribadi. 

Semoga Allah memudahkan kita menerima hidayah petunjuk-nya utk menjadikan Rasulullah Teladan dan Idola Kita. Aamiin🤲🤲

والله اعلم

Tidak ada komentar: