Sifat Sahabat yang Kedua (2/6)
2. Sholat khusyu’ wal khudlu’
Arti:
Shalat dengan konsentrasi batin dan merendahkan diri di hadapan Allah swt. dengan mengikut cara yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Adapun tertib sholat Rasulullah saw. ada tiga:
- tertib waktu yaitu di awal waktu;
- tertib tempat yaitu di mana adzan dikumandangkan (Masjid, Mushollah, dsb);
- tertib cara yaitu berjama’ah.
Maksud Shalat Khusyu’ wal Khudu’
Membawa sifat-sifat ketaatan kepada Allah swt. di dalam shalat ke dalam kehidupan sehari-hari.
(Misalnya, dalam sholat kita bersuci maka dalam kehidupan sehari-hari kita pun berusaha menjaga wudhu’ dan kesucian lahir bathin kita; dalam sholat kita membaca Al-Qur’an dan memuji Allah (dzikrullah) maka demikian pula hendaknya dalam kehidupan sehari-hari; dalam sholat kita menundukkan pandangan dan merendahkan diri di hadapan Allah maka dalam kehidupan sehari-hari pun hendaknya kita menundukkan pandangan dan bersifat tawadhu’. Apabila maksud ini telah terpenuhi barulah dikatakan bahwa kita telah mengamalkan Q.S. Al-‘Ankabut: 45, karena semua sifat kebaikan di dalam sholat telah menjadi sifat kita dalam kehidupan sehari-hari)
Fadhilah:
- Allah berfirman, Sesungguhnya shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. (Q.S. Al-‘Ankabut: 45).
- Allah berfirman, Carilah pertolongan Allah dengan sabar dan shalat. (Q.S. Al-Baqarah: 45).
- Rasulullah saw bersabda, Kunci surga adalah sholat sedangkan kunci sholat adalah bersuci. (H.R. Ahmad).
Cara mendapatkan:
- Dakwahkan pentingnya shalat.
- Latihan dengan cara:
- Memperbaiki dhahir shalat (memperbaiki mandi wajib, istinja, wudhu, bacaan, dan gerakan sholat).
- Memperbaiki bathin shalat (menghadirkan keagungan Allah swt. dalam sholat, menghadirkan sifat ihsan / merasa diawasi oleh Allah swt.)
- Belajar menyelesaikan masalah dengan shalat.
- Berdoa kepada Allah agar diberikan hakikat shalat khusyu wal khudu’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar