Kamis, 29 Februari 2024

Sambut Ramadhan Kepala Kankemenag bersama penyuluh semangati warga binaan








Padang Panjang (Kamis, 29/2) Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Panjang H. Alizar bersama dengan penyuluh agama Islam berikan pencerahan dan semangat menyambut kedatangan Ramadhan 1445 H, sekaligus memberikan penghargaan & apresiasi kepada warga binaan yang telah berhasil menghafal a-Qur'an kategori 5 juz, 2 juz & 1 juz untuk 4 orang WBP serta pemenang lomba keagamaan yang diselenggarakan dalam rangka peringatan isra' mi'raj beberapa waktu yang lalu.

Dalam taushiyyahnya, H. Alizar menyampaikan  kiat menuju insan fitrah dengan memaksimalkan 2 paket ramadhan, yaitu paket malam ramadhan dengan tarwih, witir, ta'lim, tadarrus dan sahur; paket siang ramadhan dengan berpuasa, menjauhkan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dan merusak pahala puasa serta infak sedekah.

Kegiatan diakhiri dengan photo bersama dan saling maaf memaafkan segenap warga binaan, pegawai lapas.



Senin, 19 Februari 2024

APABILA WALI NIKAH GHAIB, SIAPA WALI NIKAH YANG SEHARUSNYA?

 

PERTANYAAN:

Seorang ibu-ibu datang ke KUA menanyakan bahwa anak perempuannya akan menikah namun ia ragu siapa yang akan menjadi wali nikah dari anak perempuannya ini karena ayah kandung yang seharusnya menjadi wali nikah dari tahun 2008 sampai saat sekarang tidak diketahui lagi keberadaannya. Saat itu terjadi pertengkaran suami-istri, sang suami pergi meninggalkan kampung dan tidak diketahui lagi kabar beritanya termasuk apakah dia masih hidup atau meninggal dunia. Bagaimana, siapa yang akan menjadi wali nikah anak perempuannya, apakah wali hakim atau wali nasab urutan berikutnya? 

(Ibu Y, Senin, 19/2)

JAWABAN:

Kalau benar yang disampaikan secara prosedural, sang ibu harus berani membuat pernyataan bahwa informasi yang disampaikan sesuai dengan keterangan di atas, kapan perlu mau bersumpah atas nama Allah yang dikuatkan dengan Surat Keterangan Wali Nikah Ghaib ataupun Mafqud (Hilang) dari pemerintah setempat (kelurahan), bila perlu ada saksi yang memperkuat pernyataannya.

Dengan demikian maka yang bertindak menjadi wali nikah dari anak perempauannya adalah WALI HAKIM sesuai pasal 23 ayat 1 & 2 Kompilasi Hukum Islam tentang Wali NIkah

Wallahu A'lam

Wahyu Salim (Konselor/PAIF)




Konsultasi Skripsi tentang Kampung Moderasi Bearagama






Rahmi begitu nama akrabnya, mahasiswi sosiologi Fakultas Sosisal Politik Universitas Andalas datang ke KUA Kec. Padang Panjang Timur (Senin, 19/2). Jangan salah duga dulu, Rahmi datang bukan untuk daftar nikah tapi ia datang untuk mengkonsultasikan penelitian skripsinya tentang kampung moderasi beragama. Kenapa hal ini perlu dijelaskan karena, asumsi kebanyakan orang apabila ke KUA tentu terkait dengan pernikahan, padahal banyak layanan di KUA yang bisa dilakukan, antara lain layanan konsultasi zakat, wakaf, masalah rumah tangga, konsultasi agama & remaja, sertifikat halal dan lain sebagainya.

Ia disambut dengan ramah oleh pegawai KUA dan diarahkan untuk bertemu dengan Wahyu Salim Penyuluh Agama Kota Padang Panjang untuk berdialog seputar kampung moderasi beragama di Kelurahan Tanah Pak Lambik.

Rahmi mengajukan beberapa pertanyaan untuk menggali apa sesungguhnya kampung moderasi beragama ini.

Di antara pertanyaan yang diajukan:

Apa itu Moderasi Beragama?

Apa yang dimaksud dengan Kampung Moderasi Beragama?

Kegiatan apa saja yang dilakukan?

Apa kendala yang dihadapi?

Apakah dalam menjalankan program kampung berkualitas, KUA beserta unsurnya dilibatkan?

Wahyu menjawab pertanyaan itu dengan lugas dan memberikan file data yang dibutuhkan untuk kelancaran penulisan skripsi Rahmi. 

Setelah beberapa lama, akhirnya wawancara selesai & Rahmipun pamit dengan senang hati dan penuh semangat untuk menuntaskan skripsinya. Salam Sukses, Wahyu Sang Penyuluh melepas Rahmi keluar KUA.


Musyawarah Pimpinan Daerah Muhammadiyah tetapkan Ketua PDM Definitif



 

Wirid Pengajian: Melangitkan Sholat Khusyu'


Dasar: Al-Baqarah ayat 45-46

Tips Sholat Khusuyu':

1. Hudhurul qalbi

2. At-Tafahum

3. At-Ta'zhim

4. Al-Haibah

5. Ar-Raja'

6. Al-Haya'

(Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya' Uluumuddin)
 

Kamis, 15 Februari 2024

KHUTBAH JUM'AT: KEWAJIBAN MENJAGA PERSATUAN & PERPECAHAN YANG DIHARAMKAN




KHUTBAH PERTAMA

MUQADDIMAH

PUJI SYUKUR

SHALAWAT NABI

WASIAT TAQWA

TEMA KHUTBAH KITA ADALAH: "KEWAJIBAN MENJAGA PERSATUAN & PERPECAHAN YANG DIHARAMKAN"

Ma'asysyiral Muslimin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah,

Pada hari Rabu,14 Februari 2024 yang lalu, bangsa dan negara kita baru saja menggelar pesta demokrasi, yaitu pemilihan umum melalui mekanisme pemungutan suara, baik untuk calon presiden/wakil presiden, DPD, DPR RI, DPRD Tk. Provinsi & DPRD Tk. Kabupaten/Kota. Masing2 kita yang memiliki hak suara telah menyalurkan aspirasi politik kita masing-masing sesuai pilihan dan keyakinan kita. Saat ini masih berlangsung penghitungan suara, mulai dari TPS, PPS Tk. Kelurahan, PPK Tk. Kecamatan, KPU Kab/Kota, lanjut nanti KPU Provinsi & KPU Pusat untuk tingkat Nasional.

Sebagai seorang muslim yang baik, tentu kita sama-sama berharap dan berdo'a, proses semua ini berlangsung dengan baik, aman, lancar dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, etika & moralitas, menjunjung tinggi nilai kejujuran, kebenaran dan ajaran agama sehingga terpilih pemimpin bangsa terbaik, wakil rakyat terbaik yang mampu mengusung amanah yang sangat berat ini, mewujudkan masyarakat yang sejahtera, makmur, cerdas, thaat lagi diredhoi Allah SWT, sebuah negeri idaman yaitu negeri yang disebutkan dalam al-Qur'an sebagai negeri BALDATUN THAYYIBATUN WARABBUN GHAFUUR.

Ma'asysyiral Muslimin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah,

MAKA ADA BEBERAPA PESAN YANG INGIN KHATIB SAMPAIKAN PADA KHUTBAH KALI INI, YAITU:

  1. SELALU MENJAGA PERSATUAN BANGSA & PERSAUDARAAN ISLAM > QS.ALI IMRAN AYAT 103.                                                                                              Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:                                                                                              وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ              Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. (Āli ‘Imrān [3]:103)
                                                                                                                                                Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kita semua orang-orang yang beriman untuk selalu berpegang teguh pada tali agama Allah, yaitu ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur'an & Sunnah; yang mengajarkan kepada kita untuk saling bersatu, menjaga persatuan dan kesatuan, mengamalkan nilai kejujuran, kebenaran di seluruh aspek kehidupan. Jangan sampai karena berbeda pilihan, perbedaan pendapat menimbulkan perpecahan, perselisihan, pertengkaran antara suami-istri bahkan perceraian, persaudaraan kakak adik yang lahir dari satu rahim ibu menjadi longgar, rusaknya hubungan bertetangga, menghancurkan persahabatan yang sudah sekian lama terjaga, kerukunan umat dan keamanan ketertiban masyarakat. MENJAGA PERSATUAN HUKUMNYA WAJIB, BERCERAI BERAI, BERPECAH BELAH, BERMUSUHAN HUKUMNYA HARAM. MENCEGAH TERJADINYA PERPECAHAN, KERUSUHAN SUATU KEHARUSAN, BERBEDA PILIHAN, BERBEDA PENDAPAT ADALAH HAL YANG DIBOLEHKAN/HAL YANG BIASA  & SUATU KENISCAYAAN >  QS. AL-HUJURAT AYAT 10.                  Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:                                                                                                             اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ  وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ                          Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati. (Al-Ḥujurāt [49]:10)                       
  2. JANGAN BERPUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH (MASA DEPAN & AMPUNAN ALLAH) > QS. AZ-ZUMAR AYAT 53,                                                      Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:                                                                              ۞ قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ  Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Az-Zumar [39]:53)
                                                                                                                                                        Dalam hidup ini, tidak semua yang kita harapkan, yang kita inginkan akan terwujud, sekalipun dengan segenap ikhtiar, usaha dengan berbagai rencana, strategi, cost politik. Secara teologi setiap ikhtiar, usaha harus diiringi dengan do'a. Tidak cukup dengan ikhtiar dan do'a, perlu diikuti dengan tawakkal dengan menyerahkan semuanya pada kepada Allah SWT, dan puncaknya adalah redho atas ketetapan dan pilihan Allah SWT, kita berkehendak, Allah berkehendak maka yang berlaku adalah kehendak dan ketetapan, taqdir Allah SWT. Hal ini wajib kita imani dengan baik sehingga setelah pemilu ini berakhir, kita tidak ingin,  ada yang depresi, ada yang stress, menyalahkan orang lain bahkan ada yang mengalami gangguan jiwa atau menjadi gila.                                                                                      
  3. JAGALAH AMANAH, NIAT & AMAL KEBAJIKAN/KARYA NYATA DI TENGAH-TENGAH-TENGAH UMAT > QS. AL-HAJJ AYAT 77.                                 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:                                                                                           يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَاعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۚ۩                              Wahai orang-orang yang beriman, rukuklah, sujudlah, sembahlah Tuhanmu, dan lakukanlah kebaikan agar kamu beruntung. (Al-Ḥajj [22]:77)
                                                                                                                                                            Bagi yang terpilih dengan cara yang benar dan jujur, ingat amanah sangatlah berat, wajib ditunaikan semaksimal mungkin; pertanggungjawaban tidak hanya di dunia nanti juga di akhirat. Bagi yang nantinya terpilih dengan cara tidak jujur, tipu muslihat, main fitnah, penuh rekayasa, sogok; yakin dan percayalah bahwa Allah SWT mengetahui semua itu, mereka akan dihukum oleh rasa bersalah mereka sendiri, kehidupannya tidak akan berkah, pangkat jabatan itu justru akan menghinakan dan menyengsarakannya di kemudian hari, bisa dipenghujung hidupnya di dunia nanti ataupun pada mahkamah Allah SWT, MAKA SEGERALAH BERTAUBAT KEPADA ALLAH SWT SEBELUM TERLAMBAT. Bagi yang tidak terpilih tetaplah berbuat dan berkarya untuk umat, semoga usaha yang dilakukan menjadi amal sholeh, jagalah keikhlasan, berarti Allah SWT menginginkan hal lain dan bisa jadi menyelamatkan kita  dari  memikul tanggungjawab yang berat, sekaligus menyelamatkan dari kehinaan, kesengsaraan dunia dan akhirat. Pejuang tidak selalu menjadi pahlawan, pahlawan tidak harus menjadi pemenang, Allah lihat niat yang tulus ikhlas dan usaha yang sudah dilakukan, hal ini cukup untuk menuai pahala dan redho Allah SWT.          Ma'asysyiral Muslimin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Akhirnya mari kita tutup khutbah ini dengan mengutip firman Allah SWT:                                                                                                                                                                                                                                                          قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ  وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ                                                          Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Āli ‘Imrān [3]:26)
Semoga dapat sama2 kita pahami dengan baik, Fa'tabiruu...ya Uulil Abshar la'allakum tuflihun.....

KHUTBAH KEDUA

Selasa, 13 Februari 2024

KONSULTASI KELUARGA: MENIKAH DI USIA DINI & KAWIN HAMIL?

 


KLIEN : ADE HERMAN, EKOR LUBUK

PERTANYAAN: 

Bagaimana anak dibawah umur tertangkap basah melakukan hubungan suami istri, menurut pengakuan mereka sudah berulangkali dilakukan, apakah mereka boleh dinikahkan atau bagaimana sebaiknya? Apabila dibolehkan nikah apa persyratan dan prosedurnya? Kalau ternyata hamil, apa mereka harus dinikahkan?

JAWABAN:

Pertama harus diketahui bahwa hubungan suami istri hanya boleh dilakukan oleh pasangan suami istri yang sudah resmi menikah. Bagi remaja ataupun pemuda hendaknya menjaga agamanya dengan sebaik mungkin, jangan sampai terjerumus kepada pergaulan bebas atau perbuatan zina. Aspek pencegahan (preventif) harus diutamakan dan ini menjadi tanggungjawab bersama secara kolektif, orang tua, guru, tokoh agama, tokoh masyarakat & pemerintah.

Bila terjadi kasus perzinahan di kalangan pelajar atau anak di bawah umur (UU No. 16 tahun 2019 Perubahan UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974 bahwa perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 tahun) seperti ditanyakan di atas, ada beberapa solusi:

1. Mereka diberikan pendampingan, edukasi dengan cara rehabilitasi baik oleh keluarga atau lembaga khusus sehingga mereka menyadari kesalahannya dan mau memperbaiki diri dan masa depannya, termasuk memberikan jaminan keberlangsungan pendidikannya. 

2. Apabila memang sudah tidak bisa dipisahkan, sudah menjadi kebiasaan bagi mereka, atas dasar kesepakatan keluarga dan keinginan mereka berdua tanpa paksaan untuk menikah, maka mereka dapat dinikahkan dengan syarat mengurus dispensasi pernikahan ke pengadilan agama sampai terbitnya izin dispensasi, kemudian datang registrasi ke KUA dengan memenuhi persyaratan administratif & hukum agama. Jadi tidak menempuh jalan untuk nikah liar, nikah dibawah tangan ataupun nikah sirri.

3. Menurut Kompilasi Hukum Islam, wanita hamil dapat dinikahkan dengan pria yang menghamilinya, tidak dibolehkan dinikahkan dengan pria lain untuk menutup malu atau aib keluarga. 

Wallahu A'lam





Senin, 12 Februari 2024

ISRA' MI'RAJ: MENEMBUS BATAS KEMAMPUAN ROHANI


TABLIGH AKBAR ISRA' MIRAJ NABI MUHAMMAD SAW

DI MUSHALLA AMANAH GUMALA

SENIN, 12 FEBRUARI 2024


Assalamu'alaikum Wr. Wb.,

Muqaddimah

Puji Syukur

Shalawat

Pengertian Isra' & Mi'raj; Isra' berasal dari kata asra, yusri, isra' (tambahan 1 huruf, tsulasi mazid biharfin) yang berarti memperjalankan; mi'raj isim alat dari 'araja yang berarti alat untuk naik berarti kendaraan; tangga (dipahami kendaraan itu bernama buraq). Sama timbangannya dengan miqtha' dari lafadz qatha'a yang berarti alat untuk memotong; gunting. Isra' wal mi'raj 2 bagian perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam satu malam,bagian pertama dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha; bagian kedua dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha.

3 Hal yang melatar belakangi Isra' Mi'raj:

1. Boikot keras terintegrasi, baik ekonomi, sosial politik.

2. Kematian sang pembela dakwah; yaitu paman Nabi, Abu Thalib

3. Kematian istri nabi, Khadijah binti Khuwailid.

Persiapan Isra' Mi'raj: Dada Nabi dibelah (operasi) hatinya dicuci dengan air zam-zam oleh 3 Malaikat krn hati yang sucilah yang bisa datang menghdap/bertemu dengan Allah SWT. (Tazkiyyatun Nafsi) >  HR. Imam Bukhari

Tujuan Isra' Mi'raj bagi Nabi:

1. Menguatkan hati Nabi untuk terus berdakwah menyampaikan risalah Islam.

2. Menghibur hati Nabi dalam menghadapi tahun duka cita ('amul huzni).

3. Bukti kenabian Nabi Muhammad SAW benar-benar utusan Allah SWT.

Dasar QS. Al-Isra' (17) ayat 1

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya425) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Al-Isrā' [17]:1)

Dari ayat ini dapat kita beberapa poin penting:
1. Isra' Mi'raj adalah peristiwa luar biasa dari isyarat lafadz Subhana (masak perjalanan begitu jauh dapat dilakukan hanya beberapa saat, hanya sebagian dari malam hari). di luar nalar & rasionalitas kebanyakan orang saat itu dari kalangan orang kafir, musyrik, munafiq memandang isra' mi'raj adalah Hoaxs paling heboh, berita paling viral (top news) seantero arab atau dunia saat itu, sampai dikatakan nabi gila, tukang ota, menghayal dsb.

Jika dengan mobil menempuh jarak, 16-18 jam rute 1 lewat pelestina 16 jam 52 mnt, rute 2 pesesir laut merah - yordan 17 jam 49 menit, rute 3 mekkah madinah- yordania 18 jam 12 menit); jalan kaki 1 bulan.
2. Ujian keimanan kepada Allah & Rasul (Allah subjek & Nabi sebagai objek > sikap kita harus sama dengan sikap yang diambil oleh Abu Bakar Shiddiq; benar & membenarkan kebenaran; dalam artian membiasakan kebenaran, bukan membenarkan kebiasaan.
3. Masjid ke Masjid sebagai poros kegiatan umat > QS. At-Taubah (9) ayat 18. Sholat sunat 2 rakaat, lalu Nabi ditawarkan minum anggur atau susu, Nabi memilih minum susu.
4. Mi'raj: Menjemput kewajiban Sholat > HR. Imam Muslim
    Langit pertama > Nabi Adam AS
    Langit kedua    > Nabi Isa AS & Nabi Yahya AS
    Langit ketiga    > Nabi Yusuf AS
    Langit Keempat  > Nabi Idris AS
    Langit Kelima    > Nabi Harun AS
    Langit Keenam  > Nabi Musa AS
    Langit Ketujuh  > Nabi Ibrahim AS
    Terus ke Sidratul Muntaha (Pohon bidara sebagai tempat terakhir/paling ujung yang bisa ditempuh Nabi SAW) menghadap Allah SWT menerima perintah Allah SWT awalnya 50 kali, atas saran Nabi Musa AS akhirnya menjadi shalat wajib 5 waktu sehari semalam.
Fungsi Sholat: Kitaaban Mauquuta, Furqaana, Amal Pertama yang dihisab, Mencegah Perbuatan Keci & Mungkar).
5. Inspirasi ilmu pengetahuan modern > QS. Ar-Rahman ayat 33
Wallahu A'lam




Jumat, 09 Februari 2024

KHUTBAH JUM'AT: HIKMAH ISRA' MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW


MUQADDIMAH

PUJI SYUKUR & SHALAWAT

TAUSHIYYAH TAQWA

DASAR QS. AL-ISRA' (17): 1

MAKNA ISRA' & MI'RAJ & TUJUAN

HIKMAH:

1. IMAN KEPADA ALLAH > LAFADZ SUBHANA

2. IMAN KEPADA RASULULLAH > LAFADZ BI'ABDIHI, ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ

3. MASJID PUSAT IBADAH & SOSIAL > QS. AT-TAUBAH (9): 18

4. MENEGAKKAN SHOLAT WAJIB & SUNNAH > QS. AL-ANKABUT (29): 45

5. INSPIRASI ILMU PENGETAHUAN MODERN > QS. AR-RAHMAN (55): 33

Wallahu A'lam