Keluarga Sakinah adalah Benteng dari Fitnah Dunia
Oleh: Wahyu Salim (Penyuluh Agama Islam)
Di tengah derasnya arus informasi, godaan gaya hidup, tekanan ekonomi, serta tantangan moral yang semakin kompleks, keluarga menjadi tempat berlindung yang paling strategis bagi setiap individu. Dalam Islam, keluarga sakinah—yakni keluarga yang dibangun atas dasar ketenangan, kasih sayang, dan rahmat dari Allah—dipandang sebagai benteng terkuat dari fitnah dunia.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"وَالدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ"
“Dunia itu adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang salehah.”
(HR. Muslim)
Dan dalam riwayat lain:
"خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ"
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya.”
(HR. Bukhari)
Dua hadis ini menjadi dasar bahwa keluarga yang baik, penuh kebaikan dan kesalehan, adalah benteng utama dari fitnah dunia.
1. Mengapa Disebut Benteng?
Benteng berfungsi melindungi, menenangkan, dan menjaga penghuninya dari ancaman luar. Begitu pula keluarga sakinah:
a. Melindungi dari fitnah moral
Konten negatif, pergaulan bebas, hedonisme, dan gaya hidup instan semakin mudah masuk ke setiap rumah melalui gawai. Keluarga sakinah menjaga anggotanya melalui:
-
keteladanan orang tua,
-
disiplin nilai agama,
-
dan komunikasi yang sehat.
b. Menjaga dari fitnah harta dan kemewahan
Tekanan untuk tampil mewah sering membuat keluarga kehilangan arah. Keluarga sakinah menanamkan nilai qana’ah, syukur, dan hidup sederhana.
c. Mencegah fitnah pertengkaran
Banyak rumah tangga runtuh bukan karena musibah besar, tetapi karena masalah kecil yang tidak diselesaikan. Keluarga sakinah menekankan:
-
musyawarah,
-
saling memaafkan,
-
dan saling mendahulukan.
2. Fondasi Keluarga Sakinah sebagai Benteng
a. Iman sebagai pondasi utama
Iman membuat keluarga kuat menghadapi ujian. Ketika iman kokoh, masalah berat pun terasa ringan.
b. Ibadah yang dihidupkan di rumah
Rumah yang rutin diisi shalat, zikir, dan doa akan dipenuhi ketenangan. Ketenangan itulah yang menjadi “tembok benteng” dari kegelisahan dan fitnah dunia luar.
c. Komunikasi yang jujur dan hangat
Banyak godaan dunia masuk melalui celah hubungan yang retak. Komunikasi yang terbuka menutup pintu itu rapat-rapat.
d. Peran suami dan istri sebagai penjaga benteng
-
Suami menjaga dengan kepemimpinan, tanggung jawab, dan kasih sayang.
-
Istri menjaga dengan ketenangan, kelembutan, dan kewibawaan hati.
Keduanya saling menguatkan, bukan saling mengalahkan.
3. Realitas Sosial Keluarga Saat Ini
Beberapa fenomena yang melemahkan “benteng keluarga”:
-
Perceraian yang meningkat karena minim komunikasi.
-
Anak terpapar konten negatif tanpa pengawasan.
-
Gaya hidup konsumtif yang memicu konflik finansial.
-
Lunturnya adab dan akhlak dalam keluarga.
Jika benteng ini rapuh, fitnah dunia mudah masuk dan merusak keharmonisan.
4. Solusi Islam untuk Menguatkan Benteng Keluarga
1. Bangun budaya doa dan ibadah bersama
Mulai dari shalat berjamaah, membaca doa pagi-sore, hingga rutinitas membaca Al-Qur’an bersama.
2. Jadikan rumah sebagai tempat terbaik untuk kembali
Ciptakan suasana penuh kelembutan, saling menghargai, dan saling mendukung.
3. Terapkan manajemen konflik ala Rasulullah
-
Bicarakan masalah ketika hati tenang.
-
Hindari saling menyalahkan.
-
Cari solusi bersama.
4. Orang tua menjadi teladan akhlak
Anak bukan hanya meniru ucapan, tetapi meniru sikap, kebiasaan, dan gaya hidup orang tuanya.
5. Penutup
Ketika dunia penuh fitnah dan godaan, keluarga sakinah adalah benteng paling aman untuk mempertahankan iman. Benteng ini tidak dibangun dengan materi, tetapi dengan cinta, kesabaran, doa, dan ibadah. Semakin kuat benteng tersebut, semakin kokoh pula ketahanan iman dan keharmonisan keluarga.
Semoga Allah menjadikan setiap rumah kita sebagai rumah sakinah, tempat berkumpulnya hati, bertumbuhnya cinta, dan terjaganya iman. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar