Rabu, 15 Januari 2025

Amalan Basuluak masih eksis di Sumatera Barat


 Padang Panjang, (Rabu, 15/1/25), Pada beberapa tempat di Sumatera Barat masih ditemukan sebagian masyarakat muslim yang melakukan amalan "Ba-suluak", terutama pada daerah-daerah pedesaaan & tradisional di masjid atau mushalla yang sudah tua.  Mereka asyik melakukan amalan zikir pada suatu tempat yang diberi kelambu seukuran satu orang bisa digunakan untuk sholat sunnah sekaligus tempat istirahat. Dalam praktek amalan tarekat (thariqat), "suluk" atau "suluak" memiliki arti sebagai berikut:


Definisi
Berasal dari bahasa Arab salaka_suluk yang berarti menempuh jalan, mengandung makna:
1. Perilaku atau tingkah laku yang baik dan terpuji.
2. Cara hidup yang sesuai dengan ajaran Islam dan tarekat.
3. Sikap mental dan spiritual yang positif.

Ciri-Ciri Suluk

1. Kesabaran (sabr) dalam menghadapi cobaan.
2. Ketaatan (taat) pada perintah Allah.
3. Keheningan (tawajud) dalam beribadah.
4. Kesadaran (taqwa) akan kehadiran Allah.
5. Kemurnian hati (ikhlas) dalam beramal.
6. Kemandirian (tawakkal) pada Allah.

Tujuan Suluk

1. Mencapai kesucian hati dan jiwa.
2. Meningkatkan kesadaran spiritual.
3. Membangun hubungan erat dengan Allah.
4. Mengembangkan akhlak mulia.
5. Mencapai maqam (tingkat) spiritual yang lebih tinggi.

Praktik Suluk

1. Shalat dan dzikir secara teratur.
2. Puasa dan berpantang.
3. Sedekah dan berbagi.
4. Menghindari dosa dan maksiat.
5. Bermeditasi dan berrefleksi.
6. Membaca Al-Qur'an dan kitab-kitab tarekat.

Sumber

1. Kitab "Al-Hikam" karya Ibn 'Ata Allah.
2. Kitab "Al-Muharrar al-Wajiz" karya Imam Ghazali.
3. Kitab "Al-Tanwir fi Isqat al-Tadbir" karya Syekh Abdul Qadir Jilani.
4. Ajaran-ajaran para ulama tarekat seperti Syekh Abdul Qadir Jilani dan Imam Ghazali.

Apakah anda tertarik? Semoga informasi ini membantu Anda memahami konsep suluk dalam praktek amalan tarekat. (UWaS)


Tidak ada komentar: