Rabu, 12 Januari 2022

Bersama Pak Lurah Ekor Lubuk yang Baru


 Konsultasi Agama & Publik 

di Kel Ekor Lubuk 

"Mengenal Sosok Pak Lurah Baru"

(Hikmah dari Berbuat Baik kepada Orang Tua)

Akhir Desember 2021 yang lalu (30/12/21), Pemerintah Kota Padang Panjang melakukan pelantikan  pejabat eselon III & IV, salah satunya yang dilantik adalah Syamsuir, SP sebagai Lurah Ekor Lubuk  Kec. Padang Panjang Timur menggantikan Emrianis, SE Emrie Anise yang pindah tugas menjadi Lurah Koto Katik.

Penyuluh  Agama Islam Kota Padang Panjang datang ke Kelurahan Ekor Lubuk mengisi jadwal Konsultasi Keagamaan & Publik sekaligus silaturrahim, perkenalan dengan Pak Lurah yang baru, berbagi cerita & pengalaman. Lebih akrab kita panggil saja Pak Wir.

Sudah lumrah bagi pejabat publik seperti Pak Lurah apalagi baru dilantik membangun komunikasi, koordinasi & sinergisitas dengan berbagai pihak agar sukses menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat, tak terkecuali dengan Penyuluh Agama Islam.

Berikut liputannya:

Sebelumnya Pak Wir bertugas sebagai Kepala UPTD  BBI (Balai Pembibitan Ikan) yang ada di Gajah Tanang Ekor Lubuk. Ini adalah pengalaman pertama menjadi lurah, sebelumnya sejak diangkat menjadi PNS tahun 2006 selalu ditempatkan di Dinas Pertanian. 

Sekalipun demikian tentu saja sudah sering turun & interaksi dengan masyarakat melaksanakan program pembinaan & penyuluhan di bidang pertanian. Hal ini sudah menjadi modal utama bagi Pak  Syamsuir  menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai lurah agar sukses.

Pak Lurah tamatan UGM ini sebelumnya bekerja wiraswasta di Yogyakarta, panggilan orang tuanyalah untuk pulang ternyata berbuah manis.

"Kami sudah tua, pulanglah...!!!, siapa lagi yang akan merawat kami kalau bukan kamu Wir", demikian orangtuanya menyampaikan melalui komunikasi lewat HP.

Kata-kata ini sangat menyentak hati Pak Wir, akhirnya bermusyawarahlah ia dengan istri, akhirnya diputus untuk pulang kampung. Mengawali hidup di kampung dengan wiraswasta sungguh sangat berat, ia cuba membuka warung nasi & usaha lainnya untuk mencukupi kebutuhan keluarga, tentu juga untuk merawat kedua orang tuanya.

Saat ibunya dirawat di rumah sakit, Pak Wir diberitahu sepupunya yang datang membezuk bahwa ada penerimaan CPNS formasi yang sesuai dengan pendidikan Pak Wir. Saat itu Pak Wir bilang ke sepupunya bagaimana ia bisa meninggalkan ibunya yang lagi terbaring di rumah sakit mengurus syarat administrasi pendaftaran. 

Sepupunya menawarkan diri membantu mempersiapkan syarat-syarat pendaftaran. Singkat cerita akhirnya Pak Wir bisa mengikuti ujian CPNS. Tak disangka Pak Wir LULUS dan ditempatkan di Dinas Pertanian Kab. Solok Selatan. 

"Inilah hikmah & hasil dari menyenangkan hati orang tua", demikian ungkap Pak Wir dengan wajah bersyukur.

Selanjutnya 3 tahun berdinas di Kab. Solok Selatan, bolak balik ke Padang Panjang merawat orang tua. Terkadang dibawa ke Solok Selatan, bila orang tua ingin ke Padang Panjang diboyong lagi. Namun seiring dengan usia yang semakin uzur, orang tua merasa berat harus menempuh perjalanan jauh kembali ke Solok Selatan. 

Di situlah Pak Wir memutuskan mencoba mengurus pindah tugas ke Pemko Padang Panjang. Di luar perkiraan semuanya berjalan mulus, tahun 2009 resmi pindah tugas & ditempatkan di Dinas Pertanian Kota Padang Panjang. 

Bagi Pak Wir Lurah Ekor Lubuk yang baru ini, apa yang ia alami adalah berkah dari niat yang tulus ingin merawat orangtuanya apalagi di saat orang tua sudah lanjut usia. Ini bukan berkah yang pertama sebelumnya, istrinya juga lebih duluan diterima sebagai guru PNS.

Sepertinya keberkahan terus berlanjut, Pak Wir dikaruniakan 7 orang anak, 1 laki-laki & 6 perempuan. Anak2 sekolahkan jauh ke pesantren Gontor Jawa Timur. 2 orang sudah tamat, yang pertama menjadi guru di Pesantren Cabang Gontor di Kendari Sulawesi Tenggara sambil kuliah, yang kedua juga demikian menjadi guru di Pesantren Cabang Gontor di daerah Riau juga sambil kuliah. Tiga anaknya yang lain masih menempuh pendidikan di Gontor, tinggal 2 anak bersamanya yang masih sekolah di jenjang Sekolah Dasar.

Ternyata luar biasa kandungan hikmah dari Berbuat Baik kepada Orang Tua. Allah SWT telah memerintahkan kita berbuat baik kepada kedua orang tua sesuai Firman Allah SWT QS. Al-Isra' ayat 23:

"Tuhanmu telah memerintahkan kepadamu agar jangan mempersekutukan Allah dengan sesuatu berupa apapun & hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tuamu...."

Inilah hikmah luar biasa yang dapat kita jadikan pelajaran dalam hidup kita, maka janganlah kita sekali-kali menelantarkan orang tua kita walau bagaimanapun keadaannya di hari tuanya. 

Mereka berdua telah bersusah payah membesarkan, mendidik & menyekolahkan kita, belum akan tergantikan kasih sayang orang tua kita dengan apapun yang kita berikan kepada mereka berdua.

Janganlah kita menjadi anak durhaka..!!! Di saat orang tua kita tanpa lelah mencari nafkah untuk kita, di masa tuanya banyak harta, usaha yang bisa kita nikmati. Justru saat itu orang tua kita sudah uzur, hartanya kita ambil & kuasai, perusahaannya kita sita & kita jalankan, pada saat itu kita menelantarkan mereka, memandang rendah karena kita telah berpendidikan tinggi, bahkan ada yang memarahi orang tuanya & memukul saat orang tuanya meminta sedikit hasil dari usaha  yang telah ia bangun bertahun-tahun demi anak2 & keluarganya.

Semoga bermamfaat untuk kebaikan & kita semua diberi taufiq dan hidayah selalu agar bisa berbuat baik kepada kedua orang tua kita & terhindar dari menjadi anak durhaka...!!

Wallahu A'lam 

Ekor Lubuk, 5/1/22

Tidak ada komentar: