Rabu, 12 Januari 2022

NGOPIII bersama Komandan Brimob


BinLuh

EDISI NGOPIII
Teman NGOPIII (Ngobrol Perkara Iman Penyuluh Agama Islam) kali ini adalah Komisaris Polisi Jendrival Komandan Batalion Pelopor B Brimob Padang Panjang (Selasa,4/1).
Beliau akrab dipanggil Pak Jend terkadang juga sering disapa "Ndan" akronim komandan. Sosok komandan kelahiran bulan Juli ini baru saja ketiban durian runtuh (ah tau aja lagi musim durian gunung rajo ya) atau alias ketiban rezki.
Kita ucapkan selamat menjadi Komandan Batalion Pelopor B Brimob Padang Panjang menggantikan Bapak Kompol Subagyo sekaligus kenaikan pangkat dari AKP menjadi Kompol per31 Desember 2021 kemaren.
Ketua Pokjaluh Disman didampingi anggota Wahyu Salim datang berkunjung ke Markas Brimob ketemu sang komandan silaturrahim dan ngobrol2 santai tapi sarat isi lho.
Berikut sedikit Kisah Perjalanan Hidup Sang Komandan:
Pak Jend berkisah tentang masa kecilnya dahulu. Saat itu ia baru saja tamat SMP dipanggil sang ayah.
"Jend kamu kesini...!" ujar ayahnya.
"Ya Yah" jawab Jend sambil menuju tempat ayahnya duduk.
"Jend kamu tidak usah lanjut sekolah...adik mu dulu yang sekolah ya..", demikian ayah Jend mencoba memberikan pengertian kepada Jend.
Jend menyadari kesulitan yang dialami orang tuanya harus menghidupi ibu & ia empat bersaudara. Jend anak kedua, yang tertua laki2, ketiga perempuan dan keempat laki-laki. Abangnya saat itu kelas 3 STM di Bukit Gombak Batusangkar juga butuh biaya, disamping juga 2 adiknya mesti sekolah.
Jend berfikir keras, di dalam hatinya ia bertekad harus lanjut sekolah agar bisa membantu orang tuanya dan merubah kehidupan menjadi lebih baik.
Tanpa sepengetahuan orang tuanya ia pergi ke SMK Batusangkar melihat pengumuman, ternyata hari itu adalah hari terakhir pendaftaran sekaligus harus membayar uang pakaian.
Dulu memang seperti ini mendaftar masuk sekolah langsung diterima dan bayar uang pakaian, tidak seperti sekarang pada beberapa sekolah harus ikut seleksi administrasi dulu kemudian lanjut ujian tertulis dan ujian wawancara.
Jend memutar otak, ia keluarkan uang dari sakunya, ia lihat uang itu tidak mencukupi hanya separoh dari uang pakaian yang mesti ia bayar kalau tetap ingin melanjutkan sekolah
Pergilah Jend ke salah satu toko bangunan di Batusangkar dekat dari SMK, ia temui pemiliknya seorang ibu-ibu, sebutlah namanya Bu Haji. Ia sampaikan maksud kedatangan meminjam uang untuk membayar uang pakaian, uangnya tidak cukup, ia ingin melanjutkan sekolah sekaligus memohon akan bisa bekerja di Toko Bu Haji, apapun pekerjaan yang disuruh, ia akan lakukan. Demikian Jend berusaha meyakinkan Bu Haji.
Melihat kesungguhan Jend, Bu Haji meminjamkan sejumlah uang untuk membayar uang pakaian sekolahnya. Selanjutnya hari-hari ia lalui sebagian hari ia gunakan waktu untuk bersekolah, sebagiannya lagi untuk bekerja memenuhi kebutuhan sekolahnya.
Kesempatan sekolah ini, Jend gunakan sebaik mungkin, ia belajar sungguh-sungguh & membagi waktu dengan baik antara belajar dan bekerja. Pahit getirnya perjuangan hidup ia jalani, satu harapannya suatu saat hidupnya akan berubah.
Hampir 3 tahun menekuni profesi bekerja sambil sekolah, menjelang Ujian EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional), Jend meminta istirahat bekerja ingin fokus mempersiapkan diri Ujian EBTANAS. Bu Haji mengizinkan Jend, bila nanti suatu saat perlu pekerjaan lagi, Jend dipersilahkan datang kembali.
Ujian EBTANAS telah selesai ia ikuti, tanpa sengaja Jend melihat pengumuman ada penerimaan bintara polri. Entah kenapa, Jend merasa tertarik, ia catat satu demi satu persyaratannya, ia coba untuk melengkapi satu demi satu. Masa itu, penerimaan polri telah dimulai sebelum pengumuman kelulusan & ijazah diterima.
Berbekal dari uang yang ia kumpulkan sedikit demi sedikit dari bekerja di Toko Bangunan Bu Haji, ia berangkat mendaftar menjadi bintara polri ke Polda Sumatera Barat di Padang.
Tahapan seleksi ia ikuti dengan sungguh2 & keyakinan yang besar. Perkataan orang2 yang meledeknya tes bintara polri, merendahkannya tidak akan lulus, berasal dari keluarga petani, tidak punya uang, tidak ada yang bisa diandalkan, semua itu tidak ia pedulikan, justru ia jadikan cemeti pemacu semangat & keyakinannya.
Demikianlah persepsi masyarakat saat itu, untuk masuk polri harus punya banyak uang. Persepsi ini terpatahkan ketika Jendrival dinyatakan LULUS diterima menjadi bintara polri, bahkan sebelum ia dinyatakan LULUS dari SMK dan sebelum ijazah diterima.
Lulusnya Jendrival sangat masuk akal sehat, kenapa tidak? Sekalipun harus bekerja sambil sekolah, tidak membuatnya tumbuh menjadi remaja rapuh & malas-malasan, di samping itu, postur, otot & kekuatan fisiknya & kesehatannya telah terbentuk & terlatih oleh beratnya pekerjaan fisik yang mesti ia lakukan saban hari di toko bangunan.
Kesabaran, keuletan, penderitaan, daya tahan bekerja sambil sekolah & dalam tekanan yang cukup berat, telah berbuah manis, Jendrival resmi menjadi seorang Polisi dengan pangkat sersan dua polisi, sekarang nama pangkat berganti brigadir dua polisi.
Jendrival sangat bersyukur, penghasilannya sebagai polisi yang ditugaskan pada satuan brimob, ia gunakan untuk membantu orang tua dan sekolah adik-adiknya. Adik perempuannya ia sekolahkan sampai sarjana, adik paling kecil laki2 mengikuti jejaknya menjadi polisi sekarang bertugas di Polsek Rambatan Tanah Datar.
Kehidupannya berubah ke arah lebih baik, sesuai pesan agama "man jadda wajada" siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkan hasil baik dari kesungguhannya itu. Allah tidak akan merubah suatu nasib seseorang sampai seseorang itu berupaya & berusaha keras merubahnya.
Berubahnya keadaaan hidup tidak membuat Jendrival sombong dan lupa diri, ia selalu menjaga semangat dalam bertugas, integritas & profesionalisme polri. Hal ini ia buktikan dari keberhasilannya dalam pelaksanaan tugas di berbagai medan operasi.
Jendrival tetap semangat meningkatkan kualitas pendidikannya dengan menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Eka Sakti Padang. Kemudian mengantarkannya LULUS pendidikan sekolah calon perwira (SECAPA) pada tahun 2009. Sekarangpun masih tercatat sebagai mahasiswa S.2 IAIN Batusangkar.
Pada tahun 2012 ia menjadi satu-satunya perwira polisi yang diterima sebagai pasukan perdamaian PBB yang ditempatkan di Sudan Benua Afrika mengalahkan ribuan perwira polri lainnya & satu-satunya anggota polri yang berasal dari Sumatera Barat. Suatu kebanggaan tersendiri mendapatkan prestasi & prestise mentereng.
Selama 14 bulan bertugas di Sudan menjadi pengalaman yang sangat berharga, betapa tidak ujar Jendrival, negara Sudan dengan geografis padang pasir bebatuan, sulit mendapatkan air bersih bahkan harus antri berjam2 berada pada wilayah konflik tiap sebentar terjadi baku tembak dari berbagai kelompok bersenjata dengan pemerintah. Apa yang bisa dilakukan di wilayah itu, untuk bekerja & sekolah tidak ada jaminan keamanan. Bandingkanlah dengan negara kita Indonesia tercinta hamparan daerah zamrut khatulistiwa, hamparan surga yang diletakkan di permukaan bumi. Negeri yang aman, setiap orang bisa dengan aman, mudah bersekolah dan bekerja, airnya melimpah ruah.
Sepatutnya rakyat Indonesia bisa bersyukur & mengisi pembangunan dengan baik serta merawat NKRI agar jangan terjadi konflik, perpecahan bahkan peperangan.
Jendrival dikenal anggota polri multi talenta, diakui oleh kawan2nya, walau sekilas tampak agak kecil namun menyimpan banyak kelebihan baik kecerdasan, kekuatan fisik maupun skill beladiri militer maupun silat tradisional. Ketua Tarung Drajat Padang Panjang juga atlit silat lanyah ini menjadi idola & panutan di kalangan satuan brimob, khususnya Padang Panjang.
Satu do'a dan cita2nya lagi bisa memberangkatkan ibunya melaksanakan ibadah haji yang sempat tertunda akibat wabah pandemi covid19. Semoga wabah cepat berlalu bisa sama2 berangkat dengan ibu naik haji, demikian ujar Jendrival sambil mengakhiri NGOPIII bersama Penyuluh Agama Islam Kota Padang Panjang.
Selamat komandan...!!!
Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi kalangan anak2 muda milenial untuk sungguh2 wujudkan impian dan cita2nya. Jangan sampai dininabobokkan oleh kebiasaan buruk kecanduan game online ataupun narkoba & pergaulan bebas.
Raihlah prestasi setinggi mungkin tapi jangan lupa darimana kamu berasal, agaknya itulah semboyan hidup dari Komisaris Polisi Jendrival Komandan Batalion Pelopor B Brimob Padang Panjang.
Semoga bermamfaat & mohon maaf kalau ada pilihan kata yang kurang tepat.
Salam Komando..!!!
Semoga sukses, bahagia & thaat selalu komandan..!!!
(Disman & Wahyu Salim
Penyuluh Agama Islam Fungsional Kota Padang Panjang)
Selasa, 4 Januari 2022

Tidak ada komentar: