Padang Panjang, Selasa 26 Agustus 2025 — Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Padang Panjang kembali menghadirkan pembinaan penyuluhan (Bimluh) keagamaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kali ini, Wahyu Salim, Penyuluh Agama Islam, memberikan materi bertajuk “Tingkatan Sabar Belajar pada Kesabaran Rasulullah SAW” dengan landasan ayat Al-Qur’an, di antaranya surah Āli ‘Imrān ayat 200 dan surah Ṭāhā ayat 132.
Dalam penyuluhannya, Wahyu Salim menekankan pentingnya kesabaran sebagai bekal hidup, baik dalam menghadapi musibah, ujian, maupun tekanan hidup yang sedang dialami. Beliau mengutip firman Allah dalam surah Āli ‘Imrān ayat 200:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah, kuatkanlah kesabaranmu, tetaplah bersiap siaga, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."
Empat Pesan Sabar dalam Āli ‘Imrān 200
Menurut tafsir Kementerian Agama, ayat ini mengandung empat perintah penting: bersabar dalam ketaatan, memperteguh kesabaran menghadapi ujian, komitmen dalam perjuangan di jalan Allah, serta bertakwa. “Empat hal ini, jika dipraktekkan, akan mengantarkan seseorang pada kemenangan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat,” jelas Wahyu Salim.
Tafsir tahlili juga menegaskan, jangan sampai orang-orang yang menentang agama lebih sabar daripada kaum muslimin. Oleh karena itu, kesabaran seorang mukmin harus lebih kuat, baik dalam menjalankan perintah Allah maupun menghadapi rintangan hidup.
Kesabaran dalam Salat (Ṭāhā 132)
Selain itu, Wahyu Salim juga mengingatkan pentingnya salat sebagai sumber kekuatan kesabaran. Hal ini ditegaskan dalam surah Ṭāhā ayat 132:
وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى
"Perintahkanlah keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, tetapi Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa."
Menurut tafsir, Rasulullah SAW selalu mengajak keluarganya untuk salat ketika menghadapi kesulitan. Demikian pula WBP diingatkan agar menjadikan salat sebagai peneguh hati dalam menghadapi masa tahanan, ujian hidup, dan proses pembinaan.
Cahaya Harapan bagi WBP
Dalam penutup penyuluhannya, Wahyu Salim mengajak seluruh WBP untuk meneladani kesabaran Rasulullah SAW dalam menghadapi cobaan. “Kesabaran bukan berarti pasrah tanpa usaha, tapi ikhtiar sungguh-sungguh disertai tawakal. Inilah yang akan membawa kita pada keberuntungan sejati,” ujarnya.
Kegiatan Bimluh ini mendapat sambutan positif dari para WBP. Mereka merasa tercerahkan dan termotivasi untuk lebih sabar dalam menjalani proses hidup, sembari memperkuat ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kegiatan ditutup dengan do'a bersama. UWaS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar