Rabu, 20 Agustus 2025

Wahyu Salim Wakili Sumatera Barat dalam Penyusunan Strategi Teknis Implementasi EWS pada KUA Tingkat Kab/Kota


Jakarta – Wahyu Salim, Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Padang Panjang Timur, mewakili Provinsi Sumatera Barat dalam kegiatan Penyusunan Strategi Teknis Implementasi Early Warning System (EWS) pada KUA bagi Manajemen Tingkat Kabupaten/Kota. Kegiatan ini berlangsung pada 13–15 Agustus 2025 di Orchardz Hotel Industri, Jl. Industri Raya No. 8, Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Acara yang digagas oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI tersebut diikuti oleh perwakilan KUA dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas kelembagaan KUA dalam deteksi dini potensi konflik sosial berdimensi keagamaan serta merumuskan strategi teknis implementasi EWS di tingkat kabupaten/kota.


Materi dan Narasumber

Berbagai pakar dan tokoh nasional dihadirkan sebagai narasumber, di antaranya:

  1. Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, menyampaikan Arahan Kebijakan Umum: “Kolaborasi dan Sinergi Petugas Layanan KUA: Penyusunan Strategi Teknis Implementasi EWS pada KUA bagi Manajemen Tingkat Kabupaten/Kota.”

  2. Ihsan Ali Fauzi, Direktur Pusat Paramadina: “Anatomi Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan serta Strategi Cegah Dini dan Penyelesaiannya.”

  3. Alamsyah M. Djafar, Peneliti Senior Wahid Foundation: “Perspektif HAM, Konstitusi, dan Regulasi dalam Pencegahan dan Penanganan Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan.”

  4. Halili, Direktur Setara Institute: “Potensi Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan dan Pelanggaran KBB.”

  5. Dedi Slamet Riyadi, Kasubdit Bina Paham dan Pencegahan Dini Konflik Sosial: “Implementasi Case Management System untuk Efektivitas Pencegahan dan Penanganan Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan.”

  6. Siti Halisoh, Direktur Eksekutif Wahid Foundation: “Posisi dan Perempuan dalam Pencegahan dan Penanganan Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan.”

  7. APRI dan IPARI: “Rencana Tindak Lanjut Teknis Implementasi EWS Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan pada Kelembagaan KUA.”

Saran Tindak Lanjut

Dalam forum ini, disampaikan beberapa saran tindak lanjut penting, antara lain:

  • Informasi terkait potensi konflik sosial berdimensi keagamaan diharapkan berasal langsung dari petugas layanan KUA (Penghulu & Penyuluh Agama) serta tokoh agama setempat, bukan dari pihak luar, sebagai wujud kesiapsiagaan Kemenag dalam deteksi dini.

  • EWS akan segera diluncurkan oleh Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) dengan sistem berbasis IT, baik kewilayahan maupun terpusat.

  • Bina Paham Keagamaan telah menyiapkan WhatsApp Center EWS dengan nomor 0811-8999-5080.

  • Meningkatkan koordinasi, komunikasi, sinergisitas, serta konsultasi penguatan kerukunan umat beragama dan pencegahan dini konflik sosial.

  • Setiap daerah yang belum memiliki Tim Pencegahan Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan di tingkat kecamatan maupun kabupaten/kota agar segera membentuknya sesuai amanat KMA No. 332 Tahun 2023 tentang Sistem Peringatan Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan.


Komitmen Bersama

Dengan keterlibatan aktif Wahyu Salim dalam forum strategis ini, diharapkan Sumatera Barat dapat semakin memperkuat peran KUA sebagai garda terdepan dalam menjaga kerukunan umat beragama. Implementasi EWS diharapkan menjadi instrumen penting dalam mencegah, mengantisipasi, dan menyelesaikan potensi konflik sosial berdimensi keagamaan secara cepat, efektif, dan tepat sasaran. UWaS




Tidak ada komentar: