Ditunjuk 1 dari 5 partisipan yang menyampaikan laporan dan harapan, momen ini digunakan untuk menyampaikan jeritan hati kawan-kawan calon penyuluh agama yang mengikuti proses inpassing tahun 2020 agar dapat diangkat secara resmi menjadi penyuluh agama fungsional langsung dalam ruang zoom webinar kepada Bapak Direktur Penerangan Agama Islam Syamsul Bahri.
Resume Webinar Peran Penyuluh Agama dalam Mengkampayekan
Prokes Gerakan 5M kepada Masyarakat
Ahad, 25 Juli 2021
Host: Sigit Kamseno
M. Fuat Nasar Sekretaris Dirjen Bimas Islam:
Covid19 telah berdampak sangat luas dalam kehidupan masyarakat baik ekonomi maupun sosial telah banyak yang menjadi korban dan sudah banyak juga anggaran yang sudah digunakan untuk pencegahan & penyebaran wabah covid19.
Beliau apresiasi antusias para penyuluh untuk selalu mengkampayekan gerakan 5M di tengah-tengah masyarakat dan membuka acara secara resmi.
Syamsul Bahri Direktur Penerangan Agama Islam:
Bersyukur kepada Allah SWT yang tetap memberikan semangat kepada kita untuk terus berjuang mengawal ikhtiar lahir dan bathin covid19 cepat hilang dengan selalu bersinergi secara simultan & kontiniu.
Penyuluh Agama 50 ribu selalu kompak dengan ideide inivatif dan mampu menjawab berbagai permaslahan sehingga keberadaan penyuluh betul-betul dirasakan masyarakat.
Prestasi penyuluh luar biasa mengorbankan waktu dan materi tampil sebagai umat terbaik dikeluarkan ditengah masyarakat.
Tetap berupaya agar PAI selalu meningkatkan kompetensi TIK PAI dengan kerjasama dengan kemenkoinfo.
Ishfah abidal aziz Staf Khusus Menteri Gus Alek:
Beberapa daerah terjadi peningkatan kasus positif covid19, penyebabnya munculnya varian baru yang lebih berbahaya dan cepat menular. Ada keadaan masyarakat kita mengalami titik jenuh dan melemahnya semangat umat untuk mematuhi prokes. Ada anggapan orang bahwa orang yang sudah divaksin tidak akan tertular maka asumsi ini tidaklah benar karena sekalipun sudah divaksin namun masih berpeluang tertular, kemudian penyebabnya adalah vaksinasi nasional yang dilakukan secara menyeluruh.
Melalui forum ini, penyuluh agama Islam & PNS kemenag dapat menjadi teladan terdepan dalam mengkampanyekan gerakan 5M, menjaga prokes dengan kerjasama dengan stake holder terkait.
Masih ada pandangan masyarakat yang menilai wabah ini adalah konspiratif manipulatif, maka kita perlu memberikan edukasi yang sejuk kepada mereka, memberikan pemahaman yang benar.
Dengan kolaborasi dengan stakeholder terkait sama2 bersinerji secara simultan dan menjadi teladan yang baik dalam penegakan prokes; masih ada yang abai dengan prokes dan melakukan kegiatan yang berpotensi terjadinya kerumunan dan mobilitas.
Menyiapkan bahan materi yang berisi muatan-muatan argumentatif kenapa kita harus menjaga prokes. Dengan bahan ini, PAI mempunyai bahan argumentatif keagamaan dalam memberikan penyuluhan edukatif, tidak dengan tangan kosong, disamping itu juga sedang diupayakan agar penyuluh juga dibekali dengan logistik masker dan hand sanitizer kepada masyarakat binaannya.
Mengutip pendapat Imam Syafei’i: Kesuksesan tidak akan tercapai tanpa menempuh jalan kesuksesan, mustahil kita sukses mengatasi wabah ini tanpa kita menempuh langkah-langkah menuju sukses seperti 5M, Prokes dan sebagainya.
Selanjutnya bagian yang terpenting dari kita ialah bagaimana kita merencanakan, bagaimana kita melaksanakan dan bagaimana kita evaluasi dan monitoring dan melakukan perbaikan-perbaikan.
Kita harus bangga menjadi bagian dari Kementerian Agama yang selalu berjuang untuk kebaikan umat.
Gus Nuruzaman; Pembicara Pembanding (Staf Khusus Menag RI)
Akan melakukan monitoring kegiatan dalam melakukan sosialisasi dan contoh baik dan mengkampayekan kepada umat, melalui aplikasi yang disiapkan. Diberikan tanggungjawab melakukan tugas menjadi duta kampanye Prokes 5M, baik yang PNS maupun Non PNS. Disnyalir masih ada PAI yang PNS dan Non PNS yang masih mengabaikan dan tidak sepakat dengan kebijakan kementerian agama. Tidak masalah melakukan kritik kepada pemerintah, namun kita bertanggungjawab bagaimana kebijakan pemerintah ini dapat dilaksanakan dengan baik, mustahil pemerintah melakukan hal yang akan merugikan rakyat, masyarakatnya sendiri.
Seperti kebijakan meniadakan kegiatan di rumah ibadah; hujan saja kita boleh melakkan sholat zhuhur atau jum’at di rumah saja apalagi adanya ancaman yang lebih berbahaya lagi seperti wabah covid19 yang tujuan menjaga keselamatan dan keberlangsungan hidup (hifdz al-din). Lihat di Afghanistan dilarang sholat di masjid karena alasan perang nanti masjid bisa dibom, begitu juga masjidil haram. Ini malah yang teriak-teriak itu orang yang biasanya tidak sholat di masjid justru disaat covid19 teriak-teriak.
Sadar posisi Bapak/Ibu jadilah penyelamat masyarakat dengan memberikan edukasi yang benar terhadap masyarakat, jangan justru mendatangkan kebimbangan dan kerisauan masyarakat. Sekarang telah banyak ulama kita menjadi syahid. Berkhidmat sebagai penyuluh agama dan berkhidmat terhadap negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar