CERAMAH AGAMA: TUNTUNAN ISLAM DALAM MERAYAKAN HARI RAYA BERDASARKAN AL-QUR’AN DAN SUNNAH
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Pendahuluan
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah, hari ini kita akan membahas tuntunan Islam dalam merayakan hari raya berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Hari raya dalam Islam adalah momen kebahagiaan yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga memiliki nilai ibadah dan ketaatan kepada Allah ﷻ.
I. Hari Raya dalam Islam
Islam memiliki dua hari raya utama, sebagaimana disebutkan dalam hadis:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ الْمَدِينَةَ وَلَهُمْ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ: "مَا هَذَانِ الْيَوْمَانِ؟" قَالُوا: كُنَّا نَلْعَبُ فِيهِمَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: "إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا: يَوْمَ الْأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْرِ."
(HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i)
Dari hadis ini, jelas bahwa hari raya dalam Islam ada dua, yaitu:
-
Idulfitri, yang dirayakan setelah berakhirnya bulan Ramadan sebagai bentuk syukur kepada Allah.
-
Iduladha, yang berkaitan dengan ibadah haji dan penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah.
II. Tuntunan Islam dalam Merayakan Hari Raya
Islam mengajarkan cara berhari raya yang sesuai dengan syariat, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ. Berikut beberapa tuntunan yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah:
1. Mengawali dengan Takbir
Allah ﷻ berfirman:
وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah: 185)
Pada malam dan pagi hari raya, kita dianjurkan untuk bertakbir sebagai tanda syukur atas nikmat yang diberikan Allah.
2. Mandi dan Berpakaian yang Baik
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَأْمُرُنَا فِي الْعِيدَيْنِ أَنْ نَلْبَسَ أَجْوَدَ مَا نَجِدُ، وَأَنْ نَتَطَيَّبَ بِأَجْوَدِ مَا نَجِدُ
"Rasulullah ﷺ memerintahkan kami pada dua hari raya untuk mengenakan pakaian terbaik yang kami miliki dan memakai wewangian terbaik yang kami punya." (HR. Al-Baihaqi)
Ini menunjukkan bahwa umat Islam dianjurkan untuk tampil bersih dan rapi saat merayakan hari raya.
3. Menunaikan Salat Id
Dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَخْرُجُ يَوْمَ الفِطْرِ وَالأَضْحَى إِلَى المُصَلَّى
"Rasulullah ﷺ keluar pada hari Idulfitri dan Iduladha menuju tanah lapang untuk melaksanakan salat Id." (HR. Bukhari dan Muslim)
Salat Id merupakan sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) dan disyariatkan bagi laki-laki maupun perempuan.
4. Berjalan Kaki Menuju Tempat Salat dan Pulang dengan Rute Berbeda
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
"Jika Rasulullah ﷺ berada di hari raya, beliau mengambil jalan yang berbeda saat pergi dan pulang dari salat Id." (HR. Bukhari)
5. Berbagi dan Bersedekah
Rasulullah ﷺ bersabda:
"أَغْنُوهُمْ عَنِ السُّؤَالِ فِي هَذَا الْيَوْمِ"
"Cukupkanlah mereka (orang miskin) dari meminta-minta pada hari ini." (HR. Al-Baihaqi)
Pada Idulfitri, kita diwajibkan membayar zakat fitrah, sedangkan pada Iduladha kita dianjurkan untuk berkurban dan berbagi daging kepada sesama.
6. Saling Mengucapkan Doa dan Memaafkan
Dari Jubair bin Nufair, ia berkata:
"Para sahabat Rasulullah ﷺ, apabila mereka bertemu pada hari raya, mereka saling mengucapkan: 'تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ' (Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan kalian)." (HR. Al-Baihaqi)
Ucapan ini menunjukkan pentingnya saling mendoakan dan mempererat ukhuwah Islamiyah pada hari raya.
7. Menjauhi Hal-hal yang Dilarang
Hari raya adalah hari kegembiraan, tetapi bukan untuk bermaksiat. Rasulullah ﷺ bersabda:
"إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا عِيدُنَا"
"Setiap kaum memiliki hari rayanya, dan ini adalah hari raya kita (umat Islam)." (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, dalam merayakan hari raya, kita harus menjauhi perilaku berlebihan, seperti:
-
Berfoya-foya dan menghamburkan harta.
-
Meninggalkan ibadah wajib seperti salat.
-
Pergaulan bebas yang bertentangan dengan syariat Islam.
III. Hikmah Perayaan Hari Raya dalam Islam
-
Sebagai Bentuk Syukur kepada Allah
Hari raya adalah momen untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah, baik setelah Ramadan maupun setelah ibadah haji. -
Menguatkan Ukhuwah Islamiyah
Pada hari raya, kita dianjurkan untuk saling mengunjungi, mempererat tali silaturahmi, dan memaafkan kesalahan sesama. -
Meningkatkan Kepedulian Sosial
Dengan berbagi kepada fakir miskin, kita bisa merasakan kebersamaan dan kebahagiaan secara kolektif.
Penutup
Hadirin yang dirahmati Allah, demikianlah tuntunan Islam dalam merayakan hari raya berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Semoga kita bisa mengamalkan ajaran Islam dengan baik dan menjadikan hari raya sebagai momen penuh berkah, kebahagiaan, serta peningkatan ketakwaan kepada Allah ﷻ.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
UWaS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar