Kamis, 13 Maret 2025

Kajian Tafsir: QS. Al-Hujurat Ayat 12



Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hujurat: 12:

يَا أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا ٱجْتَنِبُوا كَثِيرًۭا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌۭ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًۭا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌۭ رَّحِيمٌۭ

Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain serta janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang."


Tafsir Ringkas

Ayat ini mengandung tiga larangan utama yang harus dihindari oleh setiap Muslim:

  1. Menjauhi Banyak Prasangka

    • Prasangka buruk (su'udzon) terhadap sesama dapat menimbulkan fitnah dan permusuhan.
    • Tidak semua prasangka berdosa, tetapi jika didasarkan pada asumsi tanpa bukti, bisa menjadi dosa.
  2. Tidak Mencari-cari Kesalahan Orang Lain

    • Islam melarang mencari aib atau kesalahan orang lain (tajassus).
    • Setiap orang memiliki kekurangan, dan Allah lebih menyukai hamba yang menutupi aib saudaranya.
  3. Menghindari Ghibah

    • Ghibah (menggunjing) diibaratkan seperti memakan daging saudara sendiri yang sudah mati, sesuatu yang menjijikkan.
    • Hal ini menunjukkan betapa buruknya menggunjing orang lain di sisi Allah.

Pelajaran dari Ayat Ini

  1. Hindari Berburuk Sangka – Jika tidak ada bukti, jangan mudah menuduh orang lain dengan sesuatu yang buruk.
  2. Jaga Privasi Orang Lain – Tidak boleh mengintai atau mencari kesalahan orang lain.
  3. Lidah Harus Dijaga – Jangan membicarakan aib saudara Muslim, karena itu perbuatan yang sangat buruk di sisi Allah.
  4. Perbanyak Takwa dan Taubat – Jika pernah melakukan ghibah atau su'udzon, segera bertobat karena Allah Maha Penerima tobat.

Ayat ini sangat relevan untuk menjaga harmoni dalam kehidupan sosial agar terhindar dari konflik dan permusuhan. UWaS

Tidak ada komentar: