Selasa, 18 Maret 2025

FENOMENA LEMAH IMAN YANG TERJADI DI PENGHUJUNG RAMADHAN DAN CARA MENGATASINYA BERDASARKAN AL-QUR’AN DAN SUNNAH

 


FENOMENA LEMAH IMAN YANG TERJADI DI PENGHUJUNG RAMADHAN DAN CARA MENGATASINYA BERDASARKAN AL-QUR’AN DAN SUNNAH

الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، أما بعد:

Pendahuluan
Jama’ah yang dirahmati Allah,
Kita telah berada di penghujung bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, ampunan, dan rahmat. Namun, di saat-saat akhir Ramadhan, kita sering menyaksikan fenomena yang mengkhawatirkan, yaitu melemahnya semangat ibadah sebagian kaum muslimin. Masjid-masjid mulai sepi, tilawah Al-Qur'an berkurang, dan semangat beribadah yang sebelumnya tinggi mulai menurun. Padahal, di penghujung Ramadhan, terdapat keutamaan luar biasa, terutama malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan.

Fenomena Lemah Iman di Penghujung Ramadhan
Fenomena ini dapat kita lihat dalam beberapa bentuk:

  1. Menurunnya semangat beribadah – Pada awal Ramadhan, kita sangat bersemangat untuk shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah. Namun, di penghujung Ramadhan, sebagian dari kita justru mulai lalai dan kembali sibuk dengan urusan dunia.
  2. Masjid yang mulai sepi – Di sepuluh malam pertama Ramadhan, masjid penuh dengan jamaah shalat tarawih. Namun, saat memasuki sepuluh hari terakhir, banyak yang mulai mengurangi intensitas ibadahnya.
  3. Fokus pada persiapan duniawi – Sebagian orang lebih sibuk mempersiapkan baju baru, makanan untuk lebaran, dan urusan duniawi lainnya daripada beribadah di penghujung Ramadhan.
  4. Kurangnya rasa takut kehilangan Ramadhan – Padahal, Rasulullah ﷺ bersabda:
    "Celakalah seseorang yang mendapati bulan Ramadhan tetapi dosanya tidak diampuni." (HR. Tirmidzi, no. 3545)

Penyebab Lemahnya Iman di Penghujung Ramadhan

  1. Kurangnya pemahaman tentang keutamaan sepuluh malam terakhir – Allah berfirman:
    "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 1-3)
    Jika kita memahami betapa besarnya keutamaan malam ini, tentu kita tidak akan menyia-nyiakannya.
  2. Godaan setan yang kembali menggoda – Ketika Ramadhan hampir berakhir, setan yang sebelumnya dibelenggu mulai kembali menggoda manusia agar kembali lalai.
  3. Fokus yang salah dalam menyambut Idul Fitri – Sebagian orang memahami Idul Fitri hanya sebagai hari kemenangan dalam hal pakaian dan makanan, bukan sebagai hari kembali kepada fitrah yang suci.
  4. Kurangnya muhasabah (introspeksi diri) – Seharusnya di penghujung Ramadhan, kita semakin banyak melakukan introspeksi dan memperbaiki diri, bukan malah semakin lalai.

Cara Mengatasi Lemahnya Iman di Penghujung Ramadhan
Untuk menghindari kelemahan iman di akhir Ramadhan, kita harus kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah:

  1. Memperbanyak ibadah dan mencari Lailatul Qadar
    Rasulullah ﷺ sangat bersungguh-sungguh dalam beribadah di sepuluh malam terakhir. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
    “Rasulullah ﷺ apabila memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan, beliau menghidupkan malam-malamnya, membangunkan keluarganya, bersungguh-sungguh dalam beribadah, dan mengencangkan ikat pinggangnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
    Maka, kita harus semakin meningkatkan ibadah kita, bukan justru menguranginya.

  2. Berdoa dengan sungguh-sungguh
    Salah satu doa yang dianjurkan di sepuluh malam terakhir adalah:
    اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
    “Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, mencintai keampunan, maka ampunilah aku.” (HR. Tirmidzi, no. 3513)

  3. Menghidupkan malam dengan ibadah
    Jika kita terbiasa tidur lebih awal di awal Ramadhan, maka di sepuluh malam terakhir kita harus memperbanyak qiyamul lail, dzikir, dan membaca Al-Qur’an.

  4. Menjauhkan diri dari kesibukan duniawi yang berlebihan
    Allah mengingatkan dalam Al-Qur’an:
    "Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya." (QS. Al-Hadid: 20)
    Oleh karena itu, jangan sampai kesibukan persiapan lebaran membuat kita lalai dari ibadah di akhir Ramadhan.

  5. Bersedekah dan membantu sesama
    Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling dermawan, dan di bulan Ramadhan beliau lebih dermawan lagi. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:
    “Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari, no. 6)
    Oleh karena itu, kita harus memperbanyak sedekah, terutama di malam-malam terakhir Ramadhan.

  6. Mengajak keluarga untuk semangat beribadah
    Jangan biarkan hanya diri kita sendiri yang semangat beribadah. Bangunkan keluarga kita, ajak mereka untuk beribadah bersama agar mendapatkan keberkahan di akhir Ramadhan.

Penutup
Jama’ah yang dirahmati Allah,
Jangan biarkan penghujung Ramadhan kita terbuang sia-sia. Justru di hari-hari terakhir ini, kita harus semakin bersungguh-sungguh dalam beribadah, karena kita tidak tahu apakah tahun depan kita masih dipertemukan dengan Ramadhan atau tidak. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، والحمد لله رب العالمين.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

UWaS

Tidak ada komentar: