Rabu, 17 Desember 2025

Suami–istri yang sering bertengkar karena hal sepele dan sama-sama tak mau kalah, disusun dengan pendekatan Islami dan psikologi relasi


Suami–istri yang sering bertengkar karena hal sepele dan sama-sama tak mau kalah, disusun dengan pendekatan Islami dan psikologi relasi: Ini Tipsnya....

Oleh: Wahyu Salim (Penyuluh Agama Islam)

1. Sadari: Menang dalam debat ≠ Menang dalam rumah tangga

Banyak pasangan lupa bahwa:

Yang kalah dalam pertengkaran adalah cinta itu sendiri.

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Aku menjamin sebuah rumah di surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan meskipun ia benar.”
(HR. Abu Dawud)

👉 Mengalah bukan berarti lemah, tapi bijak menjaga hubungan.

2. Bedakan “masalah” dan “emosi”

Sering kali yang diperdebatkan bukan masalahnya, tapi emosi yang menumpuk.

Contoh:

  • Masalah: gelas tak dicuci

  • Emosi: merasa tidak dihargai

💡 Latih bertanya:

“Kamu marah karena apa sebenarnya?”

3. Gunakan bahasa “aku”, bukan “kamu”

Hindari kalimat:

  • ❌ “Kamu selalu…”

  • ❌ “Kamu nggak pernah…”

Ganti dengan:

  • ✅ “Aku merasa sedih saat…”

  • ✅ “Aku butuh dimengerti ketika…”

📌 Ini menurunkan tensi dan membuka dialog.

4. Sepakati waktu “jeda emosi”

Jika emosi mulai naik:

  • Diam bukan mengabaikan

  • Tapi menunda agar tidak saling melukai

Contoh kesepakatan:

“Kita berhenti 20 menit, lalu bicara lagi dengan tenang.”

Allah berfirman:
“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati…”
(QS. Al-Furqan: 63)

5. Ingat tujuan menikah, bukan sekadar membuktikan diri

Tujuan rumah tangga:

  • Sakinah (tenang)

  • Mawaddah (cinta)

  • Rahmah (kasih sayang)

Bukan:

  • Siapa paling benar

  • Siapa paling berkuasa

👉 Jika ingin sakinah, ego harus dikalahkan.

6. Biasakan minta maaf lebih dulu (walau terasa berat)

Minta maaf bukan pengakuan salah sepihak, tapi:

  • Upaya menyelamatkan hubungan

  • Bentuk kedewasaan iman

Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling lembut kepada keluarganya.

7. Doakan pasangan, bukan hanya mengkritiknya

Setiap selesai shalat:

“Ya Allah, lembutkan hatiku dan hati pasangan kami.”

📌 Doa yang tulus melembutkan hati yang keras.

Penutup Konseling

👉 Rumah tangga tidak butuh dua orang yang ingin menang, tapi dua orang yang ingin bertahan.

Jika pertengkaran terus berulang:

  • Jangan malu konseling di KUA

  • Datang bukan karena gagal, tapi ingin memperbaiki💕💕

Tidak ada komentar: