Padang Panjang, Setiap pergantian tahun selalu menjadi momen istimewa yang dinanti banyak orang. Perayaan, pesta kembang api, dan berbagai kegiatan seringkali menjadi simbol dari semangat menyambut tahun baru. Namun, di balik hiruk-pikuk dan kegembiraan itu, kita perlu merenung: bagaimana seharusnya kita memaknai datangnya tahun baru? Apakah hanya sebagai perayaan semata, atau ada pelajaran yang lebih mendalam yang bisa kita ambil?
1. Sebuah Waktu untuk Muhasabah
Tahun baru seharusnya menjadi waktu yang tepat untuk bermuhasabah atau introspeksi diri. Kita perlu melihat kembali perjalanan hidup kita selama setahun terakhir. Apa saja yang telah kita capai? Apa yang masih belum tercapai? Bagaimana hubungan kita dengan Allah, keluarga, dan sesama manusia? Dengan merenungkan hal-hal ini, kita dapat mengetahui kekurangan yang perlu diperbaiki dan kelebihan yang harus dipertahankan. Muhasabah bukan hanya tentang pencapaian duniawi, tetapi juga tentang kualitas ibadah dan amal kebaikan yang telah kita lakukan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan. Al-Ḥasyr [59]:18
Pada ayat ini Allah mengingatkan orang beriman agar benar-benar bertakwa kepada Allah dan memperhatikan hari esok, akhirat. Wahai orang-orang yang beriman! Kapan dan di mana saja kamu berada bertakwalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh melakukan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya; dan hendaklah setiap orang siapa pun dia memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, yakni untuk hidup sesudah mati, di akhirat dengan berbuat kebaikan atas dasar iman, ditopang dengan ilmu dan hati yang ikhlas semata-mata mengharap rida Allah, sebab hidup di dunia ini sementara, sedangkan hidup di akhirat itu abadi; dan bertakwalah kepada Allah dengan menjaga hubungan baik dengan Allah, manusia dan alam.
2. Menyusun Resolusi yang Bermakna
Resolusi tahun baru sering kali menjadi klise karena banyak yang membuatnya tanpa komitmen yang jelas. Agar resolusi tidak hanya menjadi catatan kosong, buatlah tujuan yang realistis dan bermakna. Misalnya, meningkatkan kualitas ibadah, membaca lebih banyak buku, meluangkan waktu lebih banyak untuk keluarga, atau memulai kebiasaan hidup sehat. Pastikan resolusi tersebut disertai dengan rencana tindakan yang konkret agar mudah diwujudkan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَاَعِدُّوْا لَهُمْ مَّا اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ قُوَّةٍ وَّمِنْ رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُوْنَ بِهٖ عَدُوَّ اللّٰهِ وَعَدُوَّكُمْ وَاٰخَرِيْنَ مِنْ دُوْنِهِمْۚ لَا تَعْلَمُوْنَهُمْۚ اَللّٰهُ يَعْلَمُهُمْۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يُوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَنْتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ
Persiapkanlah untuk (menghadapi) mereka apa yang kamu mampu, berupa kekuatan (yang kamu miliki) dan pasukan berkuda. Dengannya (persiapan itu) kamu membuat gentar musuh Allah, musuh kamu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, (tetapi) Allah mengetahuinya. Apa pun yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas secara penuh kepadamu, sedangkan kamu tidak akan dizalimi. Al-Anfāl [8]:60**3. **
3. Mengingat Waktu yang Terbatas
Datangnya tahun baru juga mengingatkan kita bahwa waktu terus berjalan dan usia kita semakin berkurang. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran." (QS. Al-Asr: 1-3).
Ayat ini mengajarkan bahwa waktu adalah salah satu nikmat terbesar yang sering diabaikan. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkannya untuk hal-hal yang bermanfaat dan mendekatkan diri kepada Allah.
4. Memperkuat Hubungan dengan Sesama
Tahun baru adalah momen yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan keluarga, teman, dan masyarakat. Mungkin ada kesalahpahaman atau konflik yang belum terselesaikan selama tahun lalu. Gunakanlah kesempatan ini untuk meminta maaf, memaafkan, dan menjalin kembali hubungan yang mungkin sempat renggang.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ اَيْنَ مَا ثُقِفُوْٓا اِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللّٰهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ الْاَنْبِۢيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ
Kehinaan ditimpakan kepada mereka di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. Mereka pasti mendapat murka dari Allah dan kesengsaraan ditimpakan kepada mereka. Yang demikian itu karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas. Āli ‘Imrān [3]:112**5. **
5. Menjadikan Tahun Baru Sebagai Titik Awal Perubahan
Setiap awal adalah peluang untuk perubahan. Tahun baru bisa menjadi titik awal untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Perubahan tidak harus besar dan drastis, tetapi bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti meningkatkan kualitas shalat, memperbaiki cara berbicara, atau melatih kesabaran. Dengan perubahan kecil yang konsisten, kita dapat mencapai hasil yang besar di akhir tahun.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Baginya (manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia. Ar-Ra‘d [13]:11
Kesimpulan
Memaknai datangnya tahun baru bukan sekadar soal perayaan, tetapi tentang merenungkan perjalanan hidup, bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, dan berkomitmen untuk menjadi lebih baik di masa depan. Tahun baru adalah anugerah dari Allah yang memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada-Nya. Jadikan setiap detik yang berlalu sebagai investasi menuju akhirat dan bekal untuk kehidupan yang abadi.
Selamat menyambut tahun baru dengan semangat muhasabah, perubahan, dan optimisme. Semoga Allah selalu membimbing langkah kita menuju kebaikan di dunia dan akhirat.