Senin, 30 Desember 2024

Ijtihad Spritual: Kamu Berada Di Tempat Yang Paling Dibutuhkan

Padang Panjang, Wahyu, seorang PNS muda yang penuh idealisme, telah meniti karier panjang di berbagai jabatan struktural. Pengalaman yang kaya dan kemampuannya yang cemerlang menjadikannya sosok yang dianggap banyak orang sebagai pemimpin masa depan. Namun, pada tahun 2020, Wahyu membuat keputusan yang mengejutkan: ia memilih untuk mengikuti inpassing ke jabatan fungsional sebagai penyuluh agama.

Keputusan ini menuai berbagai reaksi. "Wahyu, kamu berada di tempat yang paling dibutuhkan," kata Buk Yet, seorang analis kepegawaian yang memahami kedalaman keputusan tersebut. Namun, tidak sedikit yang menganggap langkah ini sebagai blunder besar. "Dia adalah calon pemimpin berikutnya," kata beberapa kolega dengan nada menyesal. Namun, bagi Wahyu, keputusan ini bukan sekadar langkah karier. "Ini adalah hasil dari ijtihad spiritual yang bersifat birokratis," jelasnya dengan penuh keyakinan. "Saatnya memberi kesempatan kepada yang lebih muda dan energik untuk melanjutkan regenerasi." The Leader Create The Leader, begitu filosofi yang Wahyu bangun.

Sekarang, lebih dari tiga tahun sejak keputusan tersebut, Wahyu menjalani tugas sebagai penyuluh agama dengan penuh dedikasi. Tantangan tentu ada, namun ia meyakini bahwa dengan niat ikhlas dan profesionalisme, segala hambatan dapat diatasi. Salah satu hikmah terbesar dari peran barunya adalah ketenangan dan keberkahan hidup yang ia rasakan. Setiap tahun, ia mendapatkan apresiasi berupa undangan untuk mengikuti kegiatan nasional di pusat. Pengalaman ini memperkaya wawasan dan mempertebal semangatnya untuk terus berkarya.

"Setiap tugas memiliki tantangannya sendiri," ujar Wahyu. "Namun, saya percaya bahwa Allah selalu membersamai mereka yang bekerja dengan ikhlas dan tulus." Bagi Wahyu, menjadi penyuluh agama bukan sekadar pekerjaan. Ini adalah panggilan hati untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, membimbing mereka dalam nilai-nilai keagamaan, dan menjadikan hidup lebih bermakna.

Kini, Wahyu dapat dikatakan menjadi panutan bagi rekan-rekannya. Ia pun dipilih menjadi Ketua Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia tempat ia bertugas. Keputusannya yang dulu dianggap kontroversial ternyata membuahkan hasil yang luar biasa. Ia membuktikan bahwa keberhasilan tidak selalu diukur dari posisi atau jabatan, melainkan dari ketulusan hati dalam menjalankan amanah. Wahyu menjalani hidupnya dengan penuh syukur, percaya bahwa di manapun ia berada, Allah akan selalu memberikan jalan terbaik. Keep Good Spirit...!!!

Tidak ada komentar: