Senin, 16 Desember 2024

Kisah Hidup Disman Malin: Pengabdian, Keluarga, dan Harapan di Masa Pensiun



















Padang Panjang, Disman Malin, seorang pegawai di Kementerian Agama Padang Panjang, telah menjalani perjalanan hidup yang penuh makna. Dengan dedikasi yang tinggi, ia telah mengabdi untuk negara dan masyarakat selama bertahun-tahun, dan kini ia tengah menanti masa pensiunnya yang akan tiba pada tanggal 1 Januari 2025 dengan pengabdian lebih 38 tahun.


Awal diangkat sebagai PNS di Sijunjung tahun 1987 kemudian pindah ke Padang Panjang sebagai Staf. Kemudian diangkat menjadi Kaur TU MAN Gunung. Beberapa tahun menjalankan tugas sebagai Kaur TU dengan berbagai dinamika sampai akhirnya pensiun sebagai Penyuluh Agama Ahli Madya dengan pangkat golongan pembina muda, IV/b. Namun di balik itu semua, ada cerita hidup Disman Malin tidak hanya tentang pengabdian profesionalnya, tetapi juga tentang keluarga yang ia bina bersama istrinya tercinta, Ruhaida.


Sebuah Keluarga Harmonis


Ruhaida, seorang ibu rumah tangga yang penuh kasih sayang, adalah pendamping setia Disman dalam menghadapi segala suka duka kehidupan. Dari pernikahan mereka, lahirlah lima orang putri yang kini telah tumbuh dewasa dan menjadi kebanggaan keluarga.


1. Nana, anak pertama, telah menikah dengan Hendra dan dikaruniai dua orang anak, seorang putra dan seorang putri. Kehidupan Nana yang mapan dan bahagia menjadi salah satu kebahagiaan terbesar bagi Disman dan Ruhaida.


2. Ira, anak kedua, bekerja di BNI Pusat sebagai tenaga keuangan. Dengan karier yang cemerlang, Ira menjadi inspirasi bagi adik-adiknya.


3. Yeni, anak ketiga, telah mengukir prestasi sebagai pegawai di Kementerian Ekonomi Kreatif. Ia turut memberikan kontribusi dalam pengembangan sektor kreatif di Indonesia.


4. Vezi dan Veza, si kembar yang menjadi kebanggaan keluarga. Vezi memilih profesi sebagai guru, menjalani panggilan mulianya untuk mencerdaskan anak bangsa, sementara Veza baru saja diterima bekerja di Bank BNI Cabang, mengikuti jejak Ira dalam dunia perbankan.


Disman dan Ruhaida berhasil mendidik putri-putri mereka dengan nilai-nilai agama dan moral yang kuat. Keharmonisan keluarga mereka menjadi teladan bagi banyak orang, menunjukkan bahwa cinta, kerja keras, dan doa adalah kunci kebahagiaan.


Perjuangan Seorang Ayah

Tidak mudah bagi Disman untuk membesarkan dan mendidik lima orang putri. Dengan sumber daya yang terbatas, ia harus bekerja keras untuk memastikan anak-anaknya mendapatkan pendidikan terbaik. Untuk menambah keuangan keluarga, ia tidak pernah rendah diri mesti ke sawah dan ke ladang di luar hari kerjanya sebagai PNS. Ia selalu menanamkan nilai-nilai kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab kepada mereka. Bersama Ruhaida, ia menciptakan lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang dan dukungan, tempat anak-anaknya bisa tumbuh menjadi individu yang mandiri dan berprestasi.


Pak Disman Malin di mata rekan kerja

Disman sangat pandai bergaul tanpa memilih-milih teman dari kalangan tua muda, hampir semua lapisan ia kenal dengan baik, dari buruh kasar, tukang ojek, pengusaha, pedagang, sopir, pegawai sampai pejabat. Ke mana saja ia pergi, di situ ada teman-temannya, banyak sejarah dan pengalaman yang ia sampaikan kepada rekan kerjanya sebagai pelajaran dan hikmah luar biasa.


Harapan di Masa Pensiun

Saat pensiun tiba, Disman memiliki harapan besar untuk menjalani babak baru dalam hidupnya. Di awal pensiun Januari tahun depan, ia dan istrinya Ruhaida berencana ke Jakarta agar lebih dekat dengan anak-anak mereka, tinggal di sana beberapa waktu lamanya. Selain itu, Disman ingin memanfaatkan waktu luangnya untuk memperbanyak ibadah dan terlibat dalam kegiatan sosial keagamaan di masyarakat. Ia ingin menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama, sebagaimana ia selalu berusaha menjadi ayah dan suami yang baik bagi keluarganya. Di sela-sela waktu tetap pergi melihat-lihat hasil kebun durian, kopi, cengkeh dan coklat, ditemani beberapa orang pekerja.


Disman Malin adalah contoh nyata bagaimana dedikasi, kerja keras, dan cinta keluarga dapat menghasilkan kehidupan yang penuh berkah. Kisah hidupnya mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga keharmonisan keluarga, bekerja dengan tulus, dan selalu bersyukur atas setiap pencapaian.


Tidak ada komentar: