๐จ๐ฉ๐ง Anak-Anak Belajar Akhlak dari Kedua Orangtuanya
(HR. Abu Dawud)
1. Landasan Hadis
Rasulullah ๏ทบ bersabda:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR. Abu Dawud)
Hadis ini menunjukkan bahwa pendidikan akhlak dimulai dari rumah, dan orang tualah madrasah pertama bagi anak-anaknya.
2. Makna Hadis dalam Kehidupan Keluarga
Anak tidak hanya mendengar nasihat, tetapi meniru perilaku.
Sikap orang tua sehari-hari — cara berbicara, bersikap, menyelesaikan masalah — menjadi cermin pendidikan akhlak bagi anak.
Anak yang tumbuh dalam rumah penuh kasih dan kejujuran, akan mudah berakhlak mulia.
Sebaliknya, rumah yang penuh amarah dan dusta, akan sulit menumbuhkan kebaikan dalam diri anak.
3. Nilai-Nilai Akhlak yang Dicontohkan Orang Tua
-
Kejujuran → jangan ajarkan anak berbohong, bahkan untuk hal kecil.
-
Kesabaran → jangan mudah marah di depan anak.
-
Kelembutan → karena cinta lebih efektif daripada bentakan.
-
Kedisiplinan → orang tua yang tepat waktu dan menepati janji akan dicontoh anak.
-
Ketaatan beribadah → anak belajar shalat bukan dari perintah, tapi dari melihat teladan.
4. Relevansi dengan Kondisi Keluarga Saat Ini
Banyak anak kehilangan arah karena orang tua sibuk mengejar dunia, lupa menjadi panutan di rumah.
Anak lebih banyak belajar dari gawai daripada dari keteladanan orang tuanya.
Akibatnya:
-
Akhlak mudah luntur,
-
Empati melemah,
-
Hormat kepada orang tua menurun.
Karena itu, kembalilah pada fungsi keluarga sebagai pusat pendidikan akhlak.
5. Pesan untuk Orang Tua
๐ก Jadilah teladan, bukan hanya pemberi nasihat.
๐ก Jangan marahi anak karena lupa shalat, jika kita sendiri lalai.
๐ก Anak tidak butuh orang tua yang sempurna, tetapi yang konsisten dalam kebaikan.
6. Doa Penutup
“Ya Allah, jadikanlah kami orang tua yang menjadi teladan bagi anak-anak kami. Tumbuhkan akhlak mulia dalam hati mereka, dan jadikan keluarga kami penerang bagi umat.” UWaS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar