Senin, 13 Oktober 2025

Saling Mengingatkan dalam Kebaikan adalah Tanda Cinta Sejati

 


๐ŸŒฟ Saling Mengingatkan dalam Kebaikan adalah Tanda Cinta Sejati

(QS. Al-‘Ashr: 3)

1. Landasan Al-Qur’an

Allah ๏ทป berfirman dalam QS. Al-‘Ashr ayat 2–3:

“Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.”

Ayat ini menegaskan bahwa nasihat dan saling mengingatkan dalam kebaikan adalah bagian dari ciri orang beriman yang selamat dari kerugian hidup.

2. Makna Cinta Sejati dalam Islam

Cinta sejati bukan hanya memberi kebahagiaan duniawi, tetapi membimbing menuju kebaikan dan keselamatan akhirat.

  • Orang yang benar-benar mencintai saudaranya tidak akan membiarkan dia terjerumus dalam dosa.

  • Dalam keluarga, cinta sejati ditunjukkan dengan saling menegur dengan lembut, saling memperingatkan ketika lalai dari ibadah, dan saling menguatkan saat diuji.

Rasulullah ๏ทบ bersabda:
“Agama itu nasihat.” (HR. Muslim)

3. Bentuk Saling Mengingatkan dalam Keluarga dan Masyarakat

  1. Suami mengingatkan istri untuk shalat dan menjaga akhlak.

  2. Istri mengingatkan suami agar mencari rezeki halal dan sabar dalam ujian.

  3. Orang tua mengingatkan anak agar berbakti dan tidak lalai dari ibadah.

  4. Teman mengingatkan teman untuk tetap istiqamah di jalan Allah.

Semuanya dilakukan dengan bahasa yang santun dan penuh kasih sayang.

4. Hikmah dan Manfaat Saling Mengingatkan

๐ŸŒธ Menguatkan persaudaraan dan cinta karena Allah.
๐ŸŒธ Menjaga kerukunan dan mencegah perpecahan.
๐ŸŒธ Menjadi sarana amar ma’ruf nahi munkar yang lembut.
๐ŸŒธ Menumbuhkan budaya peduli dan tanggung jawab sosial.

Cinta sejati bukan hanya berkata “Aku sayang kamu”,
tapi berani berkata “Ayo, kita sama-sama taat kepada Allah.”

5. Relevansi dengan Kondisi Sekarang

Di era media sosial, banyak orang sensitif terhadap nasihat, merasa tersinggung bila diingatkan.
Padahal, nasihat yang baik adalah bentuk perhatian dan cinta sejati.

Karena itu, perlu membangun budaya saling mengingatkan dengan cara bijak, bukan menghakimi.
Gunakan kata lembut, contoh nyata, dan doa tulus agar nasihat diterima dengan hati terbuka.

6. Penutup dan Doa

“Ya Allah, jadikan kami hamba-hamba-Mu yang saling mencintai karena-Mu, saling mengingatkan dalam kebaikan, dan saling menguatkan dalam kesabaran. Jadikan keluarga kami cahaya bagi orang lain.”
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

UWaS

Tidak ada komentar: