Penyuluh Agama Cerahkan Lansia agar Hidup Tak Kesepian di Hari Tua
Padang Panjang – Rabu, 17 September 2025, kegiatan Sekolah Lansia kembali digelar di Rumah Data Kependudukan Kelurahan Ekor Lubuk. Acara ini menghadirkan Wahyu Salim, Penyuluh Agama Islam sebagai pemateri utama dengan materi “Mengatasi Kesepian di Hari Tua menurut Al-Qur’an, Sunnah, dan Psikologi Agama”.
Kegiatan turut dihadiri oleh Shanum Yanti, Kepala Sekolah Lansia, yang didampingi oleh Penyuluh KB, Kikie MZ, serta mahasiswa Praktik Lapangan (PL) Jurusan Konseling UIN Batusangkar. Sebanyak 25 orang bapak-ibu lansia mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat.
Materi Penyuluhan
Dalam pemaparannya, Wahyu Salim menjelaskan bahwa masa lanjut usia sering diiringi dengan tantangan fisik, psikologis, dan sosial, salah satunya adalah rasa kesepian. Menurutnya, Islam menempatkan lansia pada posisi yang mulia. Firman Allah dalam QS. Al-Isra’: 23 memerintahkan manusia untuk berbakti kepada orang tua, dan Rasulullah ﷺ menegaskan pentingnya menghormati yang lebih tua.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kesepian dapat diatasi dengan:
-
memperbanyak dzikir dan doa,
-
menjaga shalat berjamaah dan ibadah sunnah,
-
memperkuat silaturrahim,
-
berbagi hikmah dan pengalaman kepada generasi muda,
-
serta menumbuhkan sikap sabar dan syukur.
Dari sisi psikologi agama, lansia dianjurkan untuk menemukan makna baru dalam hidup, aktif dalam kegiatan sosial, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta mengembangkan hobi positif. Dengan demikian, hari tua tidak lagi identik dengan kesepian, melainkan menjadi fase penuh makna dan ketenangan.
Dukungan dari Sekolah Lansia
Kepala Sekolah Lansia, Hermina Yanti, A.Md. Keb menyampaikan bahwa tujuan penyelenggaraan sekolah lansia adalah mewujudkan lansia tangguh, sehat, bahagia, dan berdaya guna. Sekolah lansia diharapkan dapat menjadi wadah pembelajaran sekaligus sarana silaturrahim antar sesama lansia.
Sementara itu, Penyuluh KB, Rizki Meylinda Emzet, SKM memberikan motivasi agar para lansia senantiasa menjaga kesehatan, berpikir positif, dan tetap berbahagia meskipun berada di usia senja. Dukungan juga datang dari mahasiswa PL UIN Batusangkar yang ikut serta membantu jalannya kegiatan.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari peserta. Para lansia merasa mendapatkan pencerahan dan semangat baru untuk menghadapi hari tua dengan lebih optimis. Dengan adanya sekolah lansia, diharapkan tidak ada lagi lansia yang merasa sendiri, melainkan merasa dihargai, diperhatikan, dan mampu berkontribusi bagi keluarga maupun masyarakat. Apalagi disampaikan dengan gaya bahasa menarik penuh keakraban membuat mereka tertawa dan senyum bahagia.
Sebelumnya kegiatan diawali dengan senam lansia dan pembagian makanan ringan. UWaS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar