Selasa, 23 September 2025

Teladan Rasulullah ﷺ dalam Memperlakukan Istrinya

 

✍️ Oleh: Wahyu Salim
Penyuluh Agama Islam Kota Padang Panjang

Setiap rumah tangga tentu mendambakan kehidupan yang harmonis, penuh cinta, dan jauh dari konflik. Dalam hal ini, Rasulullah ﷺ menjadi teladan utama bagi umat Islam, termasuk dalam memperlakukan istrinya. Kehidupan beliau sarat dengan kasih sayang, kelembutan, dan penghormatan kepada pasangan.

Dalam sebuah hadis sahih, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Demi Tuhan yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak ada seorang lelaki pun yang mengajak istrinya ke tempat tidurnya lalu ia menolak, melainkan yang ada di langit akan murka kepadanya hingga suaminya ridha kepadanya.” (HR. Muslim).

Hadis ini bukan untuk menekan istri, melainkan sebagai penegasan betapa pentingnya menjaga hak dan kewajiban dalam rumah tangga. Islam mengajarkan keseimbangan: suami memiliki hak, istri juga memiliki hak yang seimbang (QS. Al-Baqarah: 228).

Kasih Sayang Rasulullah ﷺ kepada Istri-istrinya

  1. Makan bersama dengan mesra
    Aisyah r.a. berkata: “Aku pernah makan bersama Rasulullah ﷺ dari satu piring. Beliau mengambil daging, lalu aku pun mengambil bagian yang sama. Beliau sengaja makan dari bekas gigitan yang sama denganku.” (HR. Muslim).

  2. Mandi bersama sambil bercanda
    Aisyah r.a. meriwayatkan: “Aku mandi bersama Rasulullah ﷺ dari satu bejana. Beliau berebut air denganku sambil bercanda, hingga aku berkata: Biarkan untukku, biarkan untukku.” (HR. Bukhari dan Muslim).

  3. Berlomba lari penuh keakraban
    Dalam sebuah perjalanan, Rasulullah ﷺ mengajak Aisyah r.a. lomba lari. Pertama Aisyah menang, lalu pada kesempatan lain Rasulullah yang menang. Beliau pun tersenyum sambil berkata: “Kemenangan ini untuk membalas yang dulu.” (HR. Abu Dawud).

Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ tidak pernah bersikap kasar, apalagi merendahkan istri. Beliau justru menghadirkan kehangatan, cinta, dan kelembutan dalam rumah tangganya.

Pelajaran bagi Keluarga Muslim

  1. Komunikasi adalah kunci
    Suami-istri perlu saling memahami kebutuhan pasangannya. Hak dan kewajiban harus dijalankan dengan cinta dan saling menghargai.

  2. Kasih sayang lebih utama
    Keharmonisan rumah tangga tidak lahir dari paksaan, melainkan dari kasih sayang. Rasulullah ﷺ mencontohkan rumah tangga yang penuh kelembutan.

  3. Pernikahan sebagai ibadah
    Hubungan suami istri bukan sekadar kebutuhan biologis, tetapi juga ibadah yang bernilai pahala. Rasulullah ﷺ bersabda: “Dalam hubungan intim salah seorang dari kalian dengan pasangannya terdapat pahala sedekah.” (HR. Muslim).

Penutup

Rasulullah ﷺ telah memberikan teladan indah tentang bagaimana memperlakukan istri dengan baik. Beliau tidak hanya seorang nabi dan pemimpin umat, tetapi juga suami yang penuh cinta dan kelembutan.

Semoga kita semua dapat meneladani beliau dalam membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Tidak ada komentar: